Sukses Dalam Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2017 Workshop Persiapan KBMI Universitas Medan Area 2018 Ramai Dikuti Mahasiswa

b5a65d0b-22a5-4887-ae97-f79f2d411140

Fakultas Ekonomi UMA menggandeng Pusat Karir dan Kewirausahaan (PKK) UMA menyelenggarakan Workshop Persiapan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2018 di Kampus 2 Jl. Sei Serayu Medan pada tanggal 10 Maret 2018. Workshop ini mengangkat tema “Being a great studentpreneur”. Workshop ini menghadirkan Kak djojo yang merupakan pementor KBMI, Ahmad Prayudi SE, MM selaku pembina PKK, Anggun Cintami TBN, pemenang KBMI 2017 serta Yamin Siregar, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi. Acara ini diikuti oleh 98 orang Mahasiswa Fakutas Ekonomi, yang sangat antusias dan bersemangat.

Rektor UMA, Prof Dr. Dadan Ramdan,  M.Eng, M.Sc berharap  bahwa workshop ini akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa yang inovatif berbasis iptek, karena selain sesuai dengan visi misi Universitas, KBMI ini merupakan program DIKTI yang dimulai sejak tahun 2017. Adapun luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa wirausaha dan bertambahnya unit bisnis mahasiswa yang berkelanjutan.

a

Rektor UMA Prof Dr. Dadan Ramdan,  M.Eng, M.Sc memberikan bertambahnya unit pengarahan kepada peserta workshop KBMI

Ketua Pusat Karir Universitas Medan Area, Ahmad Prayudi,SE,MM menyampaikan bahwa wirausaha juga merupakan karir zaman now. Beliau menargetkan bahwa pada tahun ini akan lebih banyak lagi proposal bisnis mahasiswa yang ikut KBMI serta lebih banyak lagi proposal yang lulus didanai oleh DIKTI. Beliau menyampaikan bahwa pada tahun 2017, proposal KBMI UMA yang didanai oleh DIKTI ada 5 tim dengan total pendanaan 60 juta rupiah, dan beliau sangat berharap bahwa tahun 2018 ini lebih banyak proposal yang mendapatkan dana hibah DIKTI. Sebagai Pembina PKK dan KBMI bersama dengan Kak djojo yang merupakan pementor KBMI sangat berharap bahwa proposal yang didanai itu hanya sekedar proposal bisnis yang menang lomba saja, namun bisnis yang dijalankan dengan dana hibah ini hendaknya adalah bisnis yang berkelanjutan dan sukses dibawah pembinanan Pusat Karir dan Kewirausahaan UMA.

b

Ketua PKK UMA Ahmad Prayudi, SE,, MM  mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan KBMI 2018 dan menjadi wirausaha muda yang gigih.

Pada tahun 2017, lima proposal KBMI lulus dan didanai oleh DIKTI. Proposal-proposal bisnis itu berasal dari 2 type kelompok usaha, yaitu industri kreatif sebanyak 3 proposal (yaitu Kieu Collection, Kaos Printing, dan Bioshima) dan dari kelompok kuliner sebanyak 2 proposal (NUSA dan Bola Baper). Kieu Collection, yang termasuk dalam kelompok industri kreatif  adalah proposal dengan pendanaan terbesar yaitu 20 juta, sedangkan 4 proposal lainnya masing-masing didanai 10 juta rupiah. Keu Collection adalah produsen tas kulit sintetis yang dimiliki oleh Anggun Cintami. Model-model dari tas ini dirancang sendiri oleh Anggun dan sangat digemari oleh konsumen asal Aceh, sehingga pasar terbesarnya adalah Aceh. Selain model tas, Anggun juga sangat memperhatikan kualitas bahan-bahan yang digunakan untuk menjaga kualitas produk dan kepuasan konsumen. Dalam sebulan Anggun mendapatkan keuntungan sekitar 3-4 juta. Mahasiswa tingkat akhir ini sangat bersemangat dalam menjalankan bisnisnya, karena dari keuntungan tersebut, dia mampu membayar uang kuliah dan memenuhi kebutuhan pribadinya. Anggun juga sangat senang mendapat pengetahuan dan pembinaan bisnisnya di PKK UMA.

c

Para pemenang KBMI 2017 berfoto bersama pimpinan Universitas dalam acara Apresiasi Wirausaha Muda UMA

Selain Kieu Collection, Bisnis Kuliner Nugget Sayur dan Nugget Pisang yang dikelola oleh Depi dan kawan-kawannya juga berhasil lulus pendanaan DIKTI. NUSA adalah brand yang digadang Depi untuk bisnis kuliner ini. Nugget sayur yang berbahan dasar singkong dan sayuran ini mendapatkan perhatian juri pada acara Expo Kewirausahaan 2017 yang diselenggarakan oleh Student Entrepreneurship Center USU. NUSA mendapatkan Juara Harapan 1 dalam kegiatan tersebut. Saat ini, NUSa tidak hanya memroduksi Nugget sayur saja, namun sudah memroduksi Nugget Pisang. Kedua produk mereka ini digemari oleh para dosen dan mahasiswa UMA. Bisnis yang berawal dari hobi ini akhirnya menjadikan mereka wirausahawan. Permintaan akan nugget sayur dan nugget pisang juga sudah mulai banyak, sehingga harus pandai-pandai mengatur waktu antar bisnis dan kuliah, papar Bela Yustika, salah seorang anggota NUSA.

d

Depi dan kawan-kawan yang berhasil meraih juara Harapan 1 pada acara Expo Kewirausahaan 2017 yang diselenggrakan oleh SEC USU.

Adik-adik mahasiswa yang lulus KBMI akan mendapatan pembinaan dari PKK UMA. Pusat Karir dan Kewirausahaan UMA melakukan pembinaan dengan mendatangkan wirausahawan muda dan sukses di Kota Medan sebagai pementor. Kegiatan mentoring dilakukan di kantor PKK ataupun dalam kegiatan mentoring akbar seperti kegiatan-kegiatan komunitas Tangan di Atas (TDA). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill adik-adik dalam menjalankan bisnis. Adik-adik mahasiswa dapat saling bertukar informasi tentang produk-produk mereka dengan para pebisnis lainnya. Sehingga sosialisasi bisnis terus dilakukan di berbagai kegiatan.

e

Selain melakukan expo di kampus pada saat Bazar wisuda, adik-adik ini juga lulus mengikuti seleksi expo KBMI tingkat Nasional  di Pontianak, Kalimantan Barat.  Banyak pelajaran yang mereka dapatkan di sana. Bisa bertemu dan berdiskusi dengan sesama mahasiswa yang berwirausaha juga dapat menambah semangat mereka dalam menjalankan bisnis. Kieu Collection, NUSA dan Bioshima (Biologi dan Oshibana UMA) berkesempatan melakukan Expo di Pontianak. Mengangkat tema keanekaragaman hayati sebagai modal wirausaha, menjadikan BIOSHIMA sebagai tim yang mewakili UMA dalam pemilihan Produk terbaik. Bioshima memadukan antara ilmu Biologi, seni oshibana, dan wirausaha. Oshibana (seni bunga press kering) dapat dijadikan bisnis rumahan bagi mahasiswa. Selain untuk memperkenalkan keindahan flora Indonesia, oshibana merupakan penyaluran kreativitas yang sangat positif.

f

Perwakilan UMA yang mengikuti expo nasional KBMI 2017 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengikuti Workshop diajak untuk merancang sebuah proposal bisnis KBMI. Mahasiswa yang tertarik, dapat mengunjungi kantor PKK UMA kampus 1 untuk mendapatkan mentoring intensif terkait hal ini.  Adapun persyaratan mengikiti KBMI ini adalah  mahasiswa aktif, telah memiliki bisnis yang akan dikembangkan dibuktikan dengan profil usaha, berada dalam kelompok pengusul sebanyak 3-5 orang yang berasal dari stambuk yang berbeda, dan diperbolehkan dari Program studi yang berbeda namun masih dalam universitas yang sama. Ketentuan lainnya dapat dibaca dari Buku Panduan Kompetensi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *