Business Model Canvas (BMC) : Sembilan Blok Kerangka Kerja Yang Membentuk Model Bisnis.

Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk merancang, menggambarkan, dan memvisualisasikan model bisnis suatu perusahaan. BMC memberikan gambaran holistik tentang komponen-komponen utama dalam suatu bisnis dan hubungan antara komponen-komponen tersebut.

BMC diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur melalui buku mereka yang berjudul “Business Model Generation” pada tahun 2010. Osterwalder dan Pigneur adalah para peneliti dan konsultan strategi bisnis yang bekerja sama untuk mengembangkan BMC sebagai alat yang sederhana dan praktis untuk merancang dan memahami model bisnis.

Latar belakang dari BMC adalah kebutuhan untuk memiliki kerangka kerja yang dapat membantu para pengusaha, manajer, dan inovator untuk secara sistematis menganalisis, merancang, dan mengkomunikasikan model bisnis mereka. Sebelum BMC, tidak ada alat yang cukup komprehensif dan visual untuk membantu pemahaman dan pengembangan model bisnis.

Gambar : Penulis yang sedang mengamati Business Model Canvas (BMC)

Apa yang membedakan BMC dari model-model bisnis lainnya adalah pendekatan visual dan holistik yang digunakan. BMC menggambarkan model bisnis secara terstruktur dalam satu lembar kertas atau papan tulis dengan menggunakan sembilan blok pembangun, yaitu segmentasi pasar, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan dengan pelanggan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kemitraan kunci, struktur biaya, dan sumber pendapatan.

Dengan BMC, pengguna dapat dengan mudah melihat dan menganalisis bagaimana setiap komponen saling terkait, memahami bagaimana model bisnis bekerja secara keseluruhan, dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan atau inovasi. BMC juga fleksibel dan dapat diubah dengan cepat, sehingga memungkinkan pengusaha dan manajer untuk secara iteratif mengembangkan dan menguji model bisnis baru.

Business Model Canvas terdiri dari sembilan blok pembangun yang ditampilkan dalam satu gambar atau bagan :

  1. Segmen Pasar (Segmentasi Pasar): Blok ini menunjukkan segmen pasar atau kelompok pelanggan yang ditargetkan oleh bisnis Anda. Ini bisa berupa gambaran umum seperti demografi, kebutuhan, atau preferensi pelanggan.
  2. Proposisi Nilai (Value Proposition): Blok ini menunjukkan proposisi nilai unik yang ditawarkan oleh bisnis Anda kepada pelanggan. Ini menjelaskan manfaat, keunggulan, atau solusi yang membedakan produk atau layanan Anda dari pesaing.
  3. Saluran Distribusi (Channels): Blok ini menggambarkan saluran distribusi yang digunakan untuk mengirimkan produk atau layanan kepada pelanggan. Ini bisa berupa penjualan langsung, penjualan online, ritel, atau saluran distribusi lainnya.
  4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships): Blok ini menjelaskan jenis hubungan yang ingin Anda bangun dengan pelanggan. Ini dapat mencakup hubungan personal, self-service, dukungan pribadi, atau model berbasis komunitas.
  5. Sumber Daya Kunci (Key Resources): Blok ini mencantumkan sumber daya kunci yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Ini bisa berupa aset fisik, sumber daya manusia, teknologi, keahlian khusus, atau modal.
  6. Aktivitas Kunci (Key Activities): Blok ini menggambarkan aktivitas utama yang harus dilakukan untuk mengoperasikan bisnis Anda. Ini mencakup proses produksi, pengembangan produk, manajemen rantai pasokan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
  7. Kemitraan Kunci (Key Partnerships): Blok ini mencakup kemitraan atau aliansi strategis yang penting bagi bisnis Anda. Ini bisa berupa kemitraan dengan pemasok, mitra teknologi, atau mitra strategis lainnya yang mendukung operasi bisnis Anda.
  8. Struktur Biaya (Cost Structure): Blok ini menggambarkan struktur biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis Anda. Ini mencakup biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya administrasi, dan elemen biaya lainnya.
  9. Sumber Pendapatan (Revenue Streams): Blok ini mencantumkan sumber pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis Anda. Ini bisa berupa penjualan langsung, biaya berlangganan, iklan, atau model pendapatan lainnya.

Dalam BMC, setiap blok saling terkait dan membentuk model bisnis secara keseluruhan. Pemilik bisnis dan tim dapat menggunakan BMC sebagai alat untuk menganalisis, memahami, dan mengkomunikasikan model bisnis mereka secara efektif

Cara menggunakan setiap blok dalam Business Model Canvas (BMC):

  1. Segmen Pasar (Segmentasi Pasar): Identifikasi dan definisikan segmen pasar yang menjadi target bisnis Anda. Anda dapat menganalisis karakteristik demografis, kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan potensial. Hal ini akan membantu Anda memahami dengan lebih baik siapa yang menjadi target pasar Anda.
  2. Proposisi Nilai (Value Proposition): Tentukan proposisi nilai yang unik dan menarik yang ditawarkan oleh bisnis Anda kepada pelanggan. Pahami masalah atau kebutuhan yang ingin Anda selesaikan dan berikan solusi atau manfaat yang membedakan produk atau layanan Anda dari pesaing.
  3. Saluran Distribusi (Channels): Identifikasi saluran distribusi yang akan Anda gunakan untuk mengirimkan produk atau layanan kepada pelanggan. Pertimbangkan saluran online dan offline yang paling sesuai dengan segmen pasar Anda. Misalnya, penjualan langsung, e-commerce, agen, atau ritel.
  4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships): Tentukan jenis hubungan yang ingin Anda bangun dengan pelanggan Anda. Ini bisa menjadi hubungan personal, self-service, dukungan pribadi, atau berbasis komunitas. Pertimbangkan bagaimana Anda ingin berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  5. Sumber Daya Kunci (Key Resources): Identifikasi sumber daya kunci yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Ini bisa termasuk sumber daya fisik seperti peralatan atau fasilitas, sumber daya manusia dengan keterampilan khusus, teknologi yang diperlukan, atau modal yang dibutuhkan.
  6. Aktivitas Kunci (Key Activities): Tentukan aktivitas utama yang harus Anda lakukan untuk menjalankan bisnis Anda. Ini bisa termasuk pengembangan produk, produksi, manajemen rantai pasokan, pemasaran dan promosi, layanan pelanggan, atau kegiatan lain yang penting dalam model bisnis Anda.
  7. Kemitraan Kunci (Key Partnerships): Identifikasi kemitraan atau aliansi strategis yang dapat mendukung keberhasilan bisnis Anda. Pertimbangkan mitra pemasok, mitra teknologi, mitra distribusi, atau mitra lain yang dapat memberikan nilai tambah atau saling menguntungkan.
  8. Struktur Biaya (Cost Structure): Analisis struktur biaya yang terkait dengan bisnis Anda. Identifikasi komponen biaya seperti biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya administrasi, biaya teknologi, dan faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas bisnis Anda.
  9. Sumber Pendapatan (Revenue Streams): Identifikasi sumber pendapatan yang akan dihasilkan dari bisnis Anda. Pertimbangkan model pendapatan seperti penjualan langsung produk atau layanan, biaya berlangganan, iklan, komisi, atau sumber pendapatan lain yang sesuai dengan bisnis Anda.

Dengan mengisi setiap blok dalam BMC, Anda akan memiliki gambaran lengkap tentang model bisnis Anda dan bagaimana semua komponen saling terkait. Ini akan membantu Anda menganalisis, merancang, dan mengkomunikasikan strategi bisnis.

Terdapat beberapa keunggulan dan manfaat yang membedakan Business Model Canvas (BMC) dari model-model bisnis lainnya. Berikut adalah beberapa poin penting yang membedakan BMC:

  1. Visual dan Holistik: BMC menggunakan pendekatan visual yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melihat keseluruhan gambaran model bisnis. Dengan menempatkan semua elemen penting dalam satu gambar, BMC membantu dalam pemahaman yang lebih baik dan komunikasi yang efektif.
  2. Fokus pada Nilai Pelanggan: BMC menekankan pada proposisi nilai (value proposition) dan hubungan dengan pelanggan. Ini membantu pengusaha dan manajer untuk lebih memahami apa yang penting bagi pelanggan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan nilai yang unik dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
  3. Iteratif dan Fleksibel: BMC dirancang untuk dapat diubah dengan cepat dan diuji ulang. Pengusaha dapat dengan mudah mengubah elemen-elemen dalam BMC untuk menguji konsep baru, mengidentifikasi kelemahan, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan model bisnis.
  4. Pendekatan Sistemik: BMC memperlakukan bisnis sebagai sistem yang kompleks dan menggambarkan hubungan antara berbagai komponen. Ini membantu dalam mengidentifikasi ketergantungan, sinergi, dan potensi masalah dalam model bisnis.
  5. Fokus pada Inovasi: BMC mendorong pengusaha untuk berpikir secara kreatif dan inovatif dalam merancang model bisnis. Dengan mengeksplorasi berbagai kombinasi komponen dalam BMC, pengusaha dapat menemukan cara baru untuk menciptakan nilai dan membedakan diri dari pesaing.
  6. Kesesuaian dengan Tim: BMC dapat digunakan sebagai alat kolaboratif dalam tim. Tim dapat bekerja sama untuk merancang dan mengembangkan model bisnis, berbagi pemikiran, dan memberikan masukan. Ini membantu dalam membangun pemahaman bersama dan memperkuat komunikasi tim.

Dalam keseluruhan, BMC adalah kerangka kerja yang intuitif, fleksibel, dan komprehensif untuk merancang dan menggambarkan model bisnis. Ini telah menjadi populer di kalangan pengusaha, startup, dan perusahaan besar sebagai alat untuk memahami, menguji, dan mengembangkan model bisnis yang sukses.

Meskipun Business Model Canvas (BMC) memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  1. Sederhana namun Terbatas: Meskipun sifat sederhana BMC adalah salah satu kelebihannya, itu juga dapat menjadi kekurangan dalam beberapa kasus. BMC memberikan gambaran tingkat tinggi tentang model bisnis, tetapi tidak memberikan detail yang cukup tentang setiap komponen. Hal ini bisa menjadi keterbatasan jika Anda membutuhkan analisis yang lebih mendalam atau jika model bisnis Anda sangat kompleks.
  2. Terlalu Umum: BMC sering digunakan sebagai kerangka kerja yang umum dan dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis. Namun, ini juga berarti bahwa BMC mungkin tidak cukup spesifik untuk bisnis tertentu atau industri tertentu. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mengkustomisasi BMC atau menggunakan alat yang lebih spesifik untuk memenuhi kebutuhan Anda.
  3. Tidak Memberikan Solusi: BMC adalah alat yang digunakan untuk merancang dan menggambarkan model bisnis, tetapi tidak memberikan solusi langsung untuk mengatasi tantangan bisnis atau masalah yang ada. Pengguna BMC masih perlu mengembangkan strategi dan rencana tindakan yang tepat berdasarkan hasil analisis BMC.

Business Model Canvas (BMC) dapat digunakan untuk merancang dan menganalisis model bisnis dalam berbagai industri dan jenis usaha. Namun, bisnis yang sangat cocok untuk BMC adalah bisnis yang memiliki elemen-elemen seperti proposisi nilai yang jelas, pelanggan yang beragam, dan hubungan dengan mitra atau pemasok yang penting.

Berikut adalah beberapa contoh bisnis yang cocok untuk BMC:

  1. Startup Teknologi: Bisnis yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran produk atau layanan teknologi. Contohnya adalah platform e-commerce, aplikasi mobile, atau perusahaan perangkat lunak. BMC dapat membantu merancang cara untuk menciptakan nilai bagi pengguna, menentukan saluran distribusi yang efektif, dan mengidentifikasi sumber pendapatan yang berkelanjutan.
  2. Bisnis Jasa Konsultasi: Bisnis yang menyediakan layanan konsultasi dalam berbagai bidang, seperti manajemen, keuangan, pemasaran, atau teknologi. BMC dapat membantu dalam merancang model bisnis yang efisien, mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, dan mengelola hubungan dengan klien dan mitra.
  3. Bisnis E-commerce: Bisnis yang beroperasi dalam penjualan produk secara online. BMC dapat membantu dalam mengidentifikasi segmen pasar yang diinginkan, merancang strategi pemasaran yang efektif, memilih saluran distribusi yang tepat, dan mengoptimalkan struktur biaya untuk meningkatkan keuntungan.
  4. Industri Makanan dan Minuman: Bisnis yang beroperasi dalam industri makanan dan minuman, seperti restoran, kafe, atau produk makanan dan minuman kemasan. BMC dapat membantu dalam merancang model bisnis yang mengutamakan nilai pelanggan, menentukan saluran distribusi yang tepat, dan mengelola sumber daya dan aktivitas kunci dengan efisien.
  5. Bisnis Berbasis Langganan: Bisnis yang menawarkan langganan bulanan atau berlangganan berkelanjutan untuk produk atau layanan tertentu, seperti konten digital, kotak langganan, atau keanggotaan premium. BMC dapat membantu dalam merancang model bisnis yang menarik bagi pelanggan, mengelola hubungan dengan pelanggan secara berkelanjutan, dan memaksimalkan sumber pendapatan dari langganan.
  6. Bisnis Berbasis Platform: Bisnis yang mengoperasikan platform online atau marketplace yang menghubungkan pengguna dengan penyedia produk atau jasa. BMC dapat membantu dalam merancang strategi pertumbuhan, menentukan proposisi nilai yang menarik bagi pengguna dan penyedia, serta mengelola hubungan dengan mitra dan pemasok.

Ingatlah bahwa BMC dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing usaha

Berikut adalah  buku dan artikel terkait Business Model Canvas (BMC) :

  1. Buku: “Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers” oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2010, John Wiley & Sons). Buku ini adalah sumber utama yang memperkenalkan BMC dan menjelaskan konsepnya secara mendalam.
  2. Buku: “Value Proposition Design: How to Create Products and Services Customers Want” oleh Alexander Osterwalder, Yves Pigneur, Gregory Bernarda, dan Alan Smith (2014, John Wiley & Sons). Buku ini mengeksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana merancang dan menguji proposisi nilai yang kuat menggunakan BMC.
  3. Artikel Jurnal: “A Review on Business Model Canvas (BMC) in Entrepreneurship Education” oleh Nur Atiqah Adnan, Intan Hashima Hashim, dan Noor Raihan Ab Hamid (2018, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences). Artikel ini membahas penggunaan BMC dalam pendidikan kewirausahaan dan manfaatnya.
  4. Buku: “Business Model You: A One-Page Method for Reinventing Your Career” oleh Timothy Clark, Alexander Osterwalder, dan Yves Pigneur (2012, John Wiley & Sons). Buku ini mengadaptasi BMC untuk memetakan dan mengubah model bisnis pribadi dan karier individu.
  5. Artikel Jurnal: “A comparison between the Business Model Canvas and the Lean Canvas from the perspective of agile methods” oleh Nicolai Maurer (2018, ResearchGate). Artikel ini membandingkan BMC dengan Lean Canvas dan membahas penggunaannya dalam konteks metode agile.
  6. Buku: “Testing Business Ideas: A Field Guide for Rapid Experimentation” oleh David J. Bland dan Alexander Osterwalder (2019, John Wiley & Sons). Buku ini membahas bagaimana menguji ide bisnis secara cepat dan efektif menggunakan BMC sebagai kerangka kerja eksperimen.
  7. Artikel Jurnal: “Business model innovation in practice: a systematic approach” oleh Raphaela Gölke dan Oliver Gassmann (2012, International Journal of Innovation Management). Artikel ini membahas penerapan praktis inovasi model bisnis menggunakan BMC dan pendekatan sistematis.
  8. Buku: “The Business Model Navigator: 55 Models That Will Revolutionise Your Business” oleh Oliver Gassmann, Karolin Frankenberger, dan Michaela Csik (2014, Pearson). Buku ini menjelaskan 55 model bisnis yang berbeda, termasuk BMC, dan memberikan contoh penerapannya.
  9. Artikel Jurnal: “Towards a dynamic understanding of business models: An integrative framework to study business model change” oleh Taran Thune, Espen Gressetvold, dan Bjørnar Lund (2019, Industrial Marketing Management). Artikel ini mengusulkan kerangka kerja yang memperluas BMC untuk memahami perubahan model bisnis secara dinamis.
  10. Buku: “Design a Better Business: New Tools, Skills, and Mindset for Strategy and Innovation” oleh Patrick Van Der Pijl, Justin Lokitz, dan Lisa Kay Solomon (2016, Wiley). Buku ini menggabungkan BMC dengan alat dan metode inovasi lainnya untuk merancang strategi bisnis yang lebih baik.

Beberapa Tulisan dari Penulis :

Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/

Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268

Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268

Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592

Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378

Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086

Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293

Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154

Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456

Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383

Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109

Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924

Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394

Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396

Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376

Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128

Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33

Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10

Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *