Reengineering (reengineering bisnis atau rekayasa ulang) adalah pendekatan yang radikal dalam mengubah proses bisnis suatu perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja, efisiensi, dan inovasi. Konsep reengineering pertama kali diperkenalkan oleh Michael Hammer dan James Champy dalam buku mereka yang berjudul “Reengineering the Corporation: A Manifesto for Business Revolution,” yang diterbitkan pada tahun 1993.
Latar belakang pemikiran reengineering adalah adanya kebutuhan untuk mengatasi masalah-masalah fundamental dalam proses bisnis yang sudah ada. Hammer dan Champy mengamati bahwa banyak organisasi mengalami ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi, serta terjebak dalam rutinitas yang tidak efisien. Oleh karena itu, mereka mengusulkan pendekatan reengineering yang melibatkan pemikiran kembali secara menyeluruh tentang cara kerja suatu organisasi.
Reengineering dianggap perlu dilaksanakan untuk beberapa alasan:
- Meningkatkan kinerja dan efisiensi: Reengineering bertujuan untuk mengubah proses bisnis yang tidak efisien menjadi proses yang lebih efektif, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas.
- Inovasi dan perubahan: Reengineering mendorong perusahaan untuk berpikir secara inovatif dan mengubah cara mereka beroperasi. Ini dapat menghasilkan perubahan yang drastis dan memberikan keunggulan kompetitif.
- Responsibilitas pelanggan: Dengan merancang ulang proses bisnis berdasarkan kebutuhan pelanggan, reengineering dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih kuat.
Gambar : Penulis yang sedang memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari reengineering pada organisasi bisnis.
Kelebihan reengineering adalah:
- Perubahan yang signifikan: Reengineering dapat menghasilkan perubahan yang radikal dan drastis dalam proses bisnis, membuka peluang untuk inovasi dan peningkatan kinerja yang besar.
- Fokus pada pelanggan: Pendekatan reengineering didasarkan pada kebutuhan pelanggan, yang dapat membantu perusahaan memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik.
Namun, ada juga kekurangan dalam pelaksanaan reengineering, antara lain:
- Resiko implementasi yang tinggi: Reengineering melibatkan perubahan yang luas dan kompleks, yang dapat menimbulkan tantangan dan resistensi dari karyawan. Implementasi yang buruk dapat mengganggu operasional dan menyebabkan ketidakstabilan.
- Hilangnya pengetahuan dan pengalaman: Reengineering dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan dan pengalaman yang ada dalam organisasi saat proses yang sudah mapan diubah secara radikal. Hal ini dapat mengganggu kontinuitas operasional dan mengakibatkan kehilangan keunggulan yang telah ada sebelumnya.
tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan perlu segera melakukan reengineering untuk memperbaiki kinerjanya. Beberapa tanda tersebut antara lain:
- Penurunan Kinerja Keuangan: Jika perusahaan mengalami penurunan pendapatan, profitabilitas yang menurun, atau pertumbuhan yang melambat, itu bisa menjadi indikasi bahwa proses bisnis dan strategi perusahaan tidak efektif. Reengineering dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi penyebab penurunan kinerja keuangan tersebut.
- Tingkat Efisiensi yang Rendah: Jika perusahaan mengalami biaya produksi yang tinggi, waktu siklus yang lama, atau tingkat kesalahan yang tinggi, itu menandakan adanya potensi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Reengineering dapat membantu mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak perlu atau tidak efisien.
- Pelanggan yang Tidak Puas: Jika perusahaan menerima umpan balik negatif dari pelanggan, seperti keluhan yang sering, tingkat retensi pelanggan yang rendah, atau penurunan dalam kepuasan pelanggan, itu dapat menjadi tanda bahwa proses pelayanan atau produk perlu diremajakan. Reengineering dapat membantu meningkatkan pengalaman pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
- Kemunduran dalam Inovasi dan Penyesuaian dengan Perubahan Pasar: Jika perusahaan kesulitan mengikuti perubahan tren pasar, gagal menghadapi persaingan baru, atau lambat dalam mengadopsi teknologi baru, itu menunjukkan adanya kebutuhan untuk merevitalisasi dan merekayasa kembali model bisnis dan strategi perusahaan.
- Birokrasi dan Lapisan Organisasi yang Berlebihan: Jika perusahaan memiliki struktur organisasi yang kompleks dan berlapis-lapis, pengambilan keputusan yang lambat, dan proses yang terlalu banyak, itu dapat menghambat fleksibilitas dan responsivitas. Reengineering dapat membantu menyederhanakan struktur organisasi dan mengurangi birokrasi yang tidak perlu.
- Kehilangan Keunggulan Kompetitif: Jika perusahaan mulai kehilangan pangsa pasar, pesaing yang lebih inovatif dan adaptif, atau perubahan regulasi yang mengancam bisnis, itu menandakan perlunya perubahan mendalam dalam strategi dan model bisnis. Reengineering dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru dan membangun kembali keunggulan kompetitif.
- Kurangnya Adaptasi terhadap Teknologi Digital: Jika perusahaan tertinggal dalam adopsi teknologi digital, tidak memanfaatkan data dan analitik dengan efektif, atau tidak mengoptimalkan pengalaman digital pelanggan, itu menandakan perlunya reengineering untuk menghadapi era digital yang berkembang pesat.
Tanda-tanda ini dapat menjadi petunjuk bahwa perusahaan perlu melakukan reengineering untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan kinerja mereka. Namun, perlu diingat bahwa setiap perusahaan memiliki konteks dan kebutuhan yang unik, sehingga penting untuk melakukan analisis mendalam dan mengidentifikasi area yang memerlukan perubahan sebelum
Contoh-contoh pelaksanaan reengineering dalam perusahaan meliputi:
- IBM: Pada awal 1990-an, IBM mengalami tekanan kompetitif yang signifikan. Mereka melaksanakan reengineering dengan merancang ulang proses bisnis mereka secara menyeluruh, termasuk perubahan dalam sistem penjualan, pengiriman, dan dukungan pelanggan. Hasilnya, IBM berhasil meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan.
- Ford Motor Company: Pada tahun 2006, Ford Motor Company menghadapi tekanan ekonomi dan persaingan yang kuat. Mereka melakukan reengineering dengan fokus pada perbaikan proses manufaktur dan rantai pasok. Ford menggabungkan teknologi baru dan proses yang lebih efisien untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu siklus produksi, dan meningkatkan kualitas kendaraan mereka.
- Amazon: Amazon merupakan contoh sukses dari implementasi reengineering. Perusahaan ini secara terus-menerus melakukan reengineering pada proses operasional mereka, mulai dari manajemen inventaris, proses pengiriman, hingga pengalaman pelanggan. Amazon mengadopsi teknologi canggih, seperti otomatisasi, robotika, dan kecerdasan buatan, untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik kepada pelanggan.
- Procter & Gamble (P&G): P&G melakukan reengineering pada sistem rantai pasok mereka dengan mengadopsi pendekatan “Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment” (CPFR). Melalui CPFR, P&G dapat berkolaborasi dengan mitra bisnis mereka untuk meningkatkan akurasi perencanaan permintaan, mengurangi persediaan, dan mempercepat respons pasokan.
- General Electric (GE): GE mengalami transformasi melalui reengineering yang melibatkan perubahan proses bisnis di berbagai divisi mereka. Salah satu contohnya adalah implementasi “Six Sigma” yang memprioritaskan peningkatan kualitas, pengurangan cacat, dan efisiensi operasional di seluruh organisasi
- Netflix: Sebagai contoh utama, Netflix merekayasa ulang bisnis mereka dari penyedia layanan sewa DVD fisik menjadi platform streaming konten digital. Mereka mengidentifikasi perubahan tren dalam perilaku konsumen yang beralih ke streaming online, dan kemudian secara drastis mengubah model bisnis mereka. Dengan mengadopsi teknologi digital, Netflix menjadi pemimpin di industri hiburan digital dan berhasil mengalahkan pesaing tradisional seperti Blockbuster.
- Amazon: Amazon telah melakukan reengineering yang kuat dengan memanfaatkan digitalisasi. Mereka mengubah bisnis ritel tradisional dengan mengembangkan platform e-commerce yang inovatif. Amazon mengoptimalkan rantai pasokan mereka dengan menggunakan teknologi dan otomatisasi yang canggih, memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan.
- Airbnb: Airbnb merekayasa ulang industri perhotelan dengan memanfaatkan teknologi digital. Mereka menyediakan platform online yang menghubungkan pemilik properti dengan pengguna yang mencari tempat menginap. Melalui digitalisasi, Airbnb berhasil menciptakan pasar baru dan merevolusi cara orang memesan akomodasi.
- Uber: Uber melakukan reengineering dalam industri transportasi dengan memanfaatkan platform digital dan aplikasi mobile. Mereka menciptakan model bisnis baru yang menghubungkan pengemudi dengan penumpang melalui teknologi. Dengan memanfaatkan digitalisasi, Uber menghadirkan kemudahan, efisiensi, dan pengalaman yang baru dalam layanan transportasi.
- Starbucks: Starbucks melakukan reengineering dalam operasional dan pengalaman pelanggan mereka dengan memanfaatkan teknologi digital. Mereka mengembangkan aplikasi mobile untuk pemesanan, pembayaran, dan program loyalitas, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan minuman mereka sebelum tiba di toko. Digitalisasi ini telah meningkatkan efisiensi dan memperkuat keterlibatan pelanggan
Dalam semua contoh di atas, reengineering berhasil membantu perusahaan baik yang konvensional maupun yang bergerak keera digital mengatasi tantangan yang mereka hadapi, meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi reengineering harus dikelola dengan hati-hati, melibatkan komunikasi yang efektif, pelibatan karyawan, dan manajemen perubahan yang baik untuk mencapai hasil yang sukses.
Daftar buku dan artikel tentang reengineering :
- “Reengineering for Value: The Art and Science of Business Process Redesign” oleh Marcos Paulo Valadares de Oliveira. Buku ini diterbitkan pada tahun 2013 oleh Business Expert Press. Memberikan perspektif tentang reengineering proses bisnis untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan.
- “Reengineering the University: How to Be Mission Centered, Market Smart, and Margin Conscious” oleh William F. Massy. Buku ini diterbitkan pada tahun 2016 oleh Johns Hopkins University Press. Menerapkan konsep reengineering dalam konteks perguruan tinggi untuk mencapai tujuan misi, kecerdasan pasar, dan keberlanjutan keuangan.
- “Reengineering Retail: The Future of Selling in a Post-Digital World” oleh Doug Stephens. Buku ini diterbitkan pada tahun 2017 oleh Figure 1 Publishing. Menjelaskan perubahan besar dalam industri ritel dan bagaimana reengineering dapat membantu toko fisik beradaptasi dengan era digital.
- “Reengineering Capitalism: From Industrial Revolution towards Sustainable Development” oleh Bruno Roche dan Jay Jakub. Buku ini diterbitkan pada tahun 2016 oleh Greenleaf Publishing. Menyajikan pendekatan reengineering dalam konteks ekonomi yang berkelanjutan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
- “Agile Digital Transformation: Applying Scrum, DevOps, and Design Thinking for Business Success” oleh Michael Sahota. Buku ini diterbitkan pada tahun 2020 oleh J. Ross Publishing. Menggabungkan konsep reengineering dengan pendekatan agile dan teknik pengembangan perangkat lunak untuk transformasi digital yang sukses.
- “The Digital Transformation Handbook: Turn Disruption into Opportunity” oleh David L. Rogers. Buku ini diterbitkan pada tahun 2019 oleh Wiley. Menyajikan panduan praktis untuk melakukan transformasi digital dan reengineering dalam era digital yang cepat berkembang.
- “Reengineering Business Processes: A Case Study” oleh Hossam Abdelhady. Artikel ini diterbitkan pada tahun 2016 dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications. Menganalisis studi kasus reengineering proses bisnis dalam lingkungan organisasi yang kompleks.
- “Reengineering Retail Operations: Best Practices to Drive Store Performance” oleh Leslie Hand dan Steve Rowen. Artikel ini diterbitkan pada tahun 2019 dalam IDC Retail Insights. Membahas strategi dan praktik terbaik dalam reengineering operasional ritel untuk meningkatkan kinerja toko.
- “Reengineering Government: A Manifesto for Radically Rethinking Public Services” oleh David Osborne dan Peter Plastrik. Buku ini diterbitkan pada tahun 2020 oleh Public Affairs. Mengulas pendekatan reengineering dalam konteks sektor publik untuk mencapai transformasi layanan publik yang lebih efisien dan responsif.
- “The Agile Organization: How to Build an Innovative, Sustainable, and Resilient Business” oleh Linda Holbeche. Buku ini diterbitkan pada tahun 2018 oleh Kogan Page. Menjelaskan tentang pentingnya reengineering dalam menciptakan organisasi yang tangkas, inovatif, dan berkelanjutan
Beberapa Tulisan dari Penulis :
Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/
Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen, 9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268
Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review, 4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268
Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592
Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat, 4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378
Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086
Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal, 2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293
Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN, 8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154
Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456
Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383
Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109
Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924
Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394
Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396
Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376
Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN, 1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128
Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33
Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10
Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723