Penggunaan psikologi dalam konteks pemasaran melibatkan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip psikologis untuk mempengaruhi perilaku konsumen, memahami preferensi mereka, dan menciptakan pengalaman yang memikat. Melalui pengetahuan tentang psikologi manusia, pemasar dapat memahami bagaimana konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam konteks pembelian dan interaksi dengan merek.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, perilaku, dan proses mental manusia. Secara lebih spesifik, psikologi mempelajari bagaimana manusia berpikir, merasa, dan berperilaku dalam berbagai konteks dan situasi. Disiplin ilmu ini mencakup berbagai aspek, termasuk persepsi, kognisi, emosi, motivasi, perkembangan individu, interaksi sosial, dan banyak lagi.
Gambar : Penulis Mengamati Penerapan Ilmu Psikologi Dalam Pemasaran
Tujuan utama psikologi adalah memahami dan menjelaskan kegiatan mental dan perilaku manusia, serta mempelajari faktor-faktor yang memengaruhinya. Melalui penelitian, pengamatan, dan analisis data, psikologi berusaha untuk mengungkap prinsip-prinsip dan pola-pola yang melandasi pikiran dan perilaku manusia. Psikologi juga berupaya menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk memahami dan membantu memecahkan masalah-masalah kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks pemasaran.
Pemasaran adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan. Tujuan utama pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, membangun hubungan yang kuat dengan mereka, dan mencapai tujuan bisnis secara efektif.
Penerapan psikologi dalam pemasaran melibatkan berbagai aspek, seperti:
- Penelitian konsumen: Menggunakan metode penelitian psikologi untuk mempelajari preferensi, motivasi, dan perilaku konsumen dalam rangka memahami kebutuhan mereka.
- Segmentasi pasar: Menggunakan pengetahuan psikologi untuk mengidentifikasi segmen pasar berdasarkan karakteristik psikografis, seperti nilai, sikap, minat, dan gaya hidup.
- Pengaruh dan persuasi: Menggunakan teknik-teknik persuasif berdasarkan prinsip-prinsip psikologi, seperti otoritas, sosial proof, kebaruan, keterbatasan, dan reciprocation untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
- Personalisasi: Menggunakan psikologi personalisasi untuk menyampaikan pesan yang relevan dan menarik bagi individu, dengan mempertimbangkan preferensi, kebutuhan, dan karakteristik psikologis mereka.
- Pengalaman pelanggan: Memahami aspek psikologi yang memengaruhi pengalaman pelanggan, termasuk penggunaan desain visual, interaksi emosional, storytelling, dan peningkatan keterlibatan pelanggan.
- Analisis perilaku konsumen: Menganalisis data perilaku konsumen untuk memahami pola-pola psikologis, tren, dan preferensi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Melalui penggunaan psikologi dalam pemasaran, pemasar dapat menciptakan strategi yang lebih efektif, membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.
Dalam bidang pemasaran, terdapat beberapa Efek psikologi yang sering digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Berikut adalah beberapa contoh efek-efek psikologi yang digunakan dalam marketing:
- Efek Kebaruan (Novelty Effect): Manusia cenderung tertarik pada hal-hal baru atau unik. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan meluncurkan produk baru atau dengan memberikan tampilan atau fitur yang baru pada produk yang sudah ada. Contoh: Peluncuran iPhone terbaru dengan fitur-fitur baru yang menarik perhatian konsumen.
- Efek Keterbatasan (Scarcity Effect): Manusia cenderung merasa tertarik pada sesuatu yang terbatas atau sulit didapatkan. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menciptakan rasa keterbatasan pada produk atau penawaran tertentu. Contoh: “Penawaran Terbatas: Hanya tersedia 100 unit produk ini!” atau “Diskon khusus hanya berlaku hari ini!”
- Efek Sosial (Social Proof): Manusia cenderung mengikuti tindakan atau pilihan orang lain. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menampilkan testimonial positif dari pelanggan atau menunjukkan jumlah orang yang sudah menggunakan produk atau layanan tertentu. Contoh: “Banyak pelanggan kami yang merasa puas dengan produk ini” atau “1 juta pengguna sudah memilih layanan kami!”
- Efek Keutuhan (Gestalt Effect): Manusia cenderung melihat gambaran keseluruhan daripada bagian-bagiannya. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menciptakan desain produk atau kemasan yang menarik dan mudah diingat. Contoh: Desain logo yang sederhana dan mudah dikenali seperti logo Nike atau Apple.
- Efek Keseragaman (Consistency Effect): Manusia cenderung ingin konsisten dengan perilaku atau pendapat mereka. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan mengajak konsumen untuk membuat komitmen awal terhadap suatu produk atau merek. Contoh: “Mulailah dengan uji coba gratis selama 30 hari, kemudian lanjutkan dengan langganan berbayar.”
- Efek Kesesuaian (Matching Effect): Manusia cenderung lebih tertarik pada pesan atau iklan yang sesuai dengan nilai, keinginan, atau identitas mereka. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menyelaraskan pesan iklan dengan nilai-nilai dan identitas target audiens. Contoh: Iklan produk kecantikan yang menekankan pada “kecantikan alami” untuk menarik perhatian konsumen yang peduli dengan lingkungan.
- Efek Urgensi (Urgency Effect): Manusia cenderung bereaksi lebih cepat saat ada rasa mendesak atau kebutuhan untuk bertindak segera. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan membatasi waktu atau memberikan batas waktu untuk mengambil tindakan. Contoh: “Penawaran spesial hanya berlaku hingga akhir minggu ini!” atau “Segera dapatkan sebelum stok habis!”
- Efek Pemberian (Reciprocity Effect): Manusia cenderung merasa terikat untuk memberikan balasan ketika menerima sesuatu. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan memberikan hadiah, diskon, atau bonus kepada konsumen sebagai bentuk apresiasi. Contoh: “Dapatkan bonus produk gratis dengan setiap pembelian di atas $50!” atau “Diskon 10% untuk pelanggan yang merekomendasikan teman.”
- Efek Kelompok (Group Effect): Manusia cenderung merasa terpengaruh oleh norma-norma dan preferensi kelompok atau komunitas mereka. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menargetkan kelompok atau komunitas tertentu dan menunjukkan bagaimana produk atau layanan tersebut sesuai dengan identitas kelompok tersebut. Contoh: “Pilih produk kami karena banyak selebriti yang menggunakannya!” atau “Dapatkan diskon khusus untuk anggota klub ini.”
- Efek Keandalan (Reliability Effect): Manusia cenderung memilih produk atau merek yang dianggap dapat diandalkan atau memiliki reputasi yang baik. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menekankan kualitas, keandalan, atau pengalaman positif pelanggan sebelumnya. Contoh: “Produk kami telah mendapatkan penghargaan kualitas terbaik” atau “Percayakan kebutuhan Anda pada merek yang telah dipercaya selama lebih dari 20 tahun.”
- Efek Asosiasi (Association Effect): Manusia cenderung mengaitkan emosi, nilai, atau atribut positif dengan suatu produk atau merek. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan menggunakan citra, musik, atau narasi yang membangkitkan emosi tertentu yang ingin dikaitkan dengan produk atau merek tersebut. Contoh: Iklan mobil yang menampilkan gambar keluarga bahagia untuk mengaitkan mobil dengan kesenangan dan kebahagiaan keluarga.
- Efek Penegasan (Reinforcement Effect): Manusia cenderung merasa lebih positif atau terikat pada produk atau merek yang mereka pilih jika mereka mendapatkan pengalaman positif secara konsisten. Dalam pemasaran, teknik ini sering digunakan dengan memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan secara berulang kali atau dengan mengingatkan konsumen tentang manfaat yang mereka dapatkan dari produk atau layanan. Contoh: “Terus nikmati rasa segar dengan produk kami setiap hari” atau “Jadilah bagian dari komunitas pelanggan setia kami dan dapatkan manfaat eksklusif.”
Dalam prakteknya, efek-efek psikologi dalam pemasaran seringkali digunakan secara kombinasi untuk mencapai pengaruh yang lebih efektif terhadap perilaku konsumen. Misalnya, sebuah kampanye pemasaran dapat menggunakan efek keterbatasan dengan menciptakan ketersediaan terbatas pada produk, sambil memanfaatkan efek sosial dengan menampilkan testimonial dari pelanggan yang puas. Hal ini dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk segera membeli produk sebelum kehabisan.
Perlu dicatat bahwa penggunaan teknik-teknik psikologi dalam pemasaran harus dilakukan secara etis. Prinsip-prinsip integritas dan transparansi harus dijunjung tinggi untuk memastikan kepercayaan dan kepuasan konsumen.
Para pemasar sering menggunakan psikologi manusia sebagai alat pemasaran karena pemahaman yang mendalam tentang perilaku dan motivasi konsumen dapat membantu mereka merancang strategi yang lebih efektif untuk mempengaruhi keputusan pembelian. Beberapa alasan mengapa psikologi manusia menjadi penting dalam pemasaran adalah sebagai berikut:
- Memahami Kebutuhan dan Keinginan Konsumen: Psikologi manusia membantu para pemasar memahami kebutuhan, keinginan, dan motivasi yang mendasari perilaku konsumen. Dengan memahami faktor-faktor ini, mereka dapat menyusun pesan dan taktik pemasaran yang lebih relevan dan menarik bagi konsumen.
- Meningkatkan Efektivitas Komunikasi: Pemasaran yang efektif melibatkan komunikasi yang baik antara merek dan konsumen. Psikologi manusia membantu pemasar dalam memahami bagaimana informasi diserap, diproses, dan dipahami oleh konsumen. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi, mereka dapat menyampaikan pesan yang lebih persuasif dan mudah dicerna oleh target audiens mereka.
- Menciptakan Pengalaman Positif: Psikologi manusia membantu pemasar dalam merancang pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan bagi konsumen. Dengan memahami faktor-faktor seperti persepsi, emosi, dan motivasi, mereka dapat menciptakan strategi pemasaran yang menghasilkan interaksi positif antara konsumen dan merek, meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
- Meningkatkan Daya Tarik Produk dan Merek: Psikologi manusia memainkan peran penting dalam menciptakan daya tarik produk dan merek. Dengan memahami faktor-faktor seperti persepsi visual, simbolisme, atau asosiasi emosional, pemasar dapat merancang elemen-elemen pemasaran seperti kemasan, logo, atau iklan yang menarik perhatian dan mengkomunikasikan nilai-nilai dan keunikan produk atau merek tersebut.
- Mempengaruhi Keputusan Pembelian: Psikologi manusia mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Pemasar yang memahami prinsip-prinsip psikologi seperti efek sosial, kebaruan, atau keterbatasan dapat mengarahkan perilaku konsumen ke arah tertentu. Mereka dapat menciptakan dorongan atau insentif yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian atau mengambil tindakan tertentu.
Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang psikologi manusia, para pemasar dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka, mencapai tujuan bisnis, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Namun, penting untuk menjalankan praktik pemasaran dengan etika, menghormati privasi konsumen, dan tidak memanipulasi secara tidak adil perilaku konsumen.
Dalam konteks penggunaan psikologi dalam pemasaran, Joseph Jastrow dianggap sebagai salah satu pionir awal. Pada tahun 1899, Jastrow, seorang psikolog Amerika, menerbitkan sebuah buku berjudul “Fact and Fable in Psychology” yang membahas tentang bagaimana prinsip-prinsip psikologi dapat diterapkan dalam praktik pemasaran.
Namun, jika kita melihat lebih jauh, penggunaan psikologi dalam pemasaran terus berkembang sepanjang waktu dan banyak kontributor telah memperluas pemahaman dan aplikasi psikologi dalam konteks pemasaran. Buku-buku seperti “Influence: The Psychology of Persuasion” (1984) oleh Robert Cialdini dan “Thinking, Fast and Slow” (2011) oleh Daniel Kahneman juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana prinsip-prinsip psikologi mempengaruhi keputusan pembelian dan perilaku konsumen.
Selain itu, ada banyak literatur ilmiah, jurnal pemasaran, dan buku-buku lainnya yang telah menggali lebih dalam tentang penerapan psikologi dalam pemasaran. Dengan perkembangan dan kemajuan penelitian dalam bidang psikologi dan pemasaran, informasi dan pemahaman tentang keterkaitan antara psikologi dan pemasaran terus berkembang dari waktu ke waktu.
Faktor psikologi juga berperan dalam pemasaran digital misalnya dalam pengenaan :
- Personalisasi dan Relevansi: Dalam pemasaran digital, faktor psikologi seperti kebutuhan individual, preferensi, dan perilaku konsumen dipertimbangkan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan. Melalui analisis data pengguna, algoritma, dan teknologi personalisasi, pemasar dapat menyampaikan pesan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan individu, meningkatkan keterlibatan konsumen dan respons terhadap kampanye pemasaran.
- Pengaruh Sosial dan Ulasan: Faktor psikologi sosial, seperti efek sosial dan pengaruh kelompok, juga berperan dalam pemasaran digital. Ulasan produk, testimonial dari pengguna, dan pembagian pengalaman di media sosial dapat mempengaruhi persepsi dan keputusan pembelian konsumen. Pengaruh dari rekomendasi teman atau selebriti online juga dapat membentuk preferensi dan sikap konsumen terhadap merek atau produk tertentu.
- Kebaruan dan Sensasi: Dalam era digital yang cepat dan terus berkembang, psikologi kebaruan (novelty) masih berperan penting. Pemasar digital menggunakan teknik-teknik seperti peluncuran produk baru, penawaran eksklusif terbatas waktu, atau pengalaman interaktif yang inovatif untuk menarik perhatian konsumen dan memicu minat mereka.
- Urgensi dan Keterbatasan: Faktor psikologi urgensi dan keterbatasan tetap berlaku dalam pemasaran digital. Pemasar sering menggunakan taktik seperti penawaran diskon terbatas waktu, flash sale, atau stok terbatas untuk menciptakan rasa mendesak bagi konsumen dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan segera.
- Visualisasi dan Pengalaman Emosional: Dalam pemasaran digital, psikologi visualisasi dan pengalaman emosional masih penting. Gambar dan video yang menarik, penggunaan elemen visual yang menonjol, dan narasi yang menggugah emosi dapat mempengaruhi persepsi dan ikatan emosional konsumen terhadap merek atau produk. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan keterlibatan dan daya tarik kampanye pemasaran.
Dalam rangka mengoptimalkan pemasaran digital, memahami faktor psikologi dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konsumen online adalah penting. Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang psikologi manusia, pemasar dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen dalam lingkungan digital yang terus berkembang.
Buku dan artikel yang berkenaan dengan hubungan ilmu psikologi dengan pemasaran :
- Judul: “Influence: Science and Practice” (Kelima Edisi) Penulis: Robert Cialdini Tahun: 2021 Penerbit: Pearson Ulasan: Buku ini membahas tentang enam prinsip psikologi yang mendasari pengaruh manusia dan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam konteks pemasaran. Cialdini menjelaskan secara rinci tentang reciprocation, consistency, social proof, authority, liking, dan scarcity, serta memberikan contoh-contoh praktis mengenai penerapannya dalam strategi pemasaran.
- Judul: “The Psychology of Digital Marketing: How to Attract and Engage More Customers by Understanding How They Think, Feel, and Behave” Penulis: Liraz Margalit Tahun: 2020 Penerbit: Kogan Page Ulasan: Buku ini menggali keterkaitan antara psikologi dan pemasaran digital. Margalit menjelaskan konsep-konsep psikologis seperti cognitive biases, emotional triggers, dan decision-making process, dan bagaimana penerapannya dalam strategi pemasaran online. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana memahami perilaku konsumen dan memanfaatkannya untuk merancang kampanye digital yang efektif.
- Judul Artikel: “The Power of Personalization in Marketing” Penulis: Hanna Kemeny Tahun: 2018 Penerbit: Harvard Business Review Ulasan: Artikel ini membahas pentingnya personalisasi dalam pemasaran dan bagaimana psikologi personalisasi mempengaruhi perilaku konsumen. Kemeny mengulas tentang faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi preferensi konsumen, seperti kebutuhan untuk pengakuan, kontrol, dan relevansi, serta memberikan strategi praktis tentang bagaimana mengimplementasikan personalisasi dalam kampanye pemasaran.
- Judul Artikel: “The Role of Social Influence in Consumer Behavior: An Integrative Review and Research Agenda” Penulis: Darren W. Dahl, Ravi Dhar, Aradhna Krishna Tahun: 2017 Penerbit: Journal of Consumer Psychology Ulasan: Artikel ini menyajikan tinjauan menyeluruh tentang pengaruh sosial dalam perilaku konsumen. Para penulis membahas teori-teori dan mekanisme psikologis yang mendasari pengaruh sosial, termasuk efek sosial, pengaruh kelompok, dan pengaruh selebriti. Artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana memanfaatkan faktor psikologi sosial dalam pemasaran.
- Judul: “The Choice Factory: 25 Behavioural Biases That Influence What We Buy” Penulis: Richard Shotton Tahun: 2018 Penerbit: Harriman House Ulasan: Buku ini mengeksplorasi berbagai bias perilaku manusia dan bagaimana bias-bias ini mempengaruhi keputusan pembelian. Shotton menjelaskan setiap bias dengan contoh praktis, dan memberikan wawasan tentang bagaimana pemasar dapat menggunakan prinsip-prinsip psikologi ini untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran. Buku ini memberikan contoh-contoh nyata dan studi kasus yang menarik tentang bagaimana memanfaatkan bias-bias psikologis dalam strategi pemasaran.
- Judul Artikel: “The Power of Visuals in Digital Marketing” Penulis: Stephen D. Smith Tahun: 2019 Penerbit: MarketingProfs Ulasan: Artikel ini menyoroti peran penting visual dalam pemasaran digital dan bagaimana visual dapat mempengaruhi emosi, persepsi, dan daya tarik konsumen. Smith menjelaskan berbagai prinsip psikologis dalam visual storytelling dan memberikan saran praktis tentang penggunaan visual yang efektif dalam kampanye pemasaran digital.
- Judul: “The Persuasion Code: How Neuromarketing Can Help You Persuade Anyone, Anywhere, Anytime” Penulis: Christophe Morin, Patrick Renvoise Tahun: 2018 Penerbit: Wiley Ulasan: Buku ini menggabungkan psikologi dengan neuromarketing untuk mengungkap cara-cara efektif dalam mempengaruhi pikiran dan tindakan konsumen. Penulis membahas tentang prinsip-prinsip dasar neurologi, seperti pembedaan sistem otak kiri dan kanan, dan bagaimana menerapkannya dalam konteks pemasaran untuk meningkatkan persuasi.
- Judul Artikel: “The Psychology of Urgency: 7 Techniques for Getting Consumers to Buy Now” Penulis: Neil Patel Tahun: 2019 Penerbit: Neil Patel Digital Ulasan: Artikel ini membahas tentang psikologi urgensi dan bagaimana memanfaatkannya dalam strategi pemasaran. Patel menjelaskan tujuh teknik yang dapat digunakan untuk menciptakan rasa mendesak pada konsumen, seperti batasan waktu, penawaran eksklusif, dan kebutuhan instan. Artikel ini memberikan wawasan praktis tentang bagaimana menerapkan faktor psikologis urgensi dalam kampanye pemasaran.
Beberapa Tulisan dari Penulis :
Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/
Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen, 9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268
Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review, 4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268
Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592
Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat, 4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378
Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086
Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal, 2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293
Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN, 8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154
Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456
Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383
Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109
Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924
Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394
Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396
Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376
Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN, 1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128
Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33
Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10
Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723