Brand Archetype : Memahami 12 Pola-pola Emosional dan Psikologis dalam Merek

Brand Archetype adalah konsep dalam pemasaran yang mengacu pada pola-pola emosional dan psikologis yang melibatkan hubungan antara merek dan konsumen. Konsep ini berangkat dari pemahaman bahwa manusia cenderung memiliki preferensi dan pola pikir yang konsisten dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk dalam memilih merek.

Penggunaan arketipe merek didasarkan pada pemahaman bahwa manusia memiliki preferensi dan pola pikir yang konsisten dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk dalam memilih merek. Dengan memahami dan menerapkan arketipe ini, merek dapat membangun narasi yang lebih kuat, mempengaruhi emosi dan persepsi konsumen, dan membedakan diri mereka dari pesaing.

Konsep  Archetype pertama kali diperkenalkan oleh Carl Jung, seorang psikolog Swiss yang terkenal, yang hidup dari tahun 1875 hingga 1961. Jung adalah salah satu tokoh terkemuka dalam psikologi analitik, dan ia mengembangkan konsep arketipe untuk menjelaskan pola-pola universal dalam perilaku manusia. Jung berpendapat bahwa ada serangkaian simbol-simbol universal yang terkait dengan kehidupan manusia, dan arketipe adalah representasi kolektif dari simbol-simbol tersebut.

Kemudian, konsep Brand Archetype diperkenalkan ke dalam pemasaran oleh ahli pemasaran dan penulis, Carol S. Pearson dan Margaret Mark, dalam buku mereka yang berjudul “The Hero and the Outlaw: Building Extraordinary Brands Through the Power of Archetypes” yang diterbitkan pada tahun 2001. Buku ini menggambarkan 12 arketipe merek yang berbeda, seperti Hero, Outlaw, Lover, Jester, Sage, dan sebagainya, dan menjelaskan bagaimana merek dapat menggunakan arketipe ini untuk membangun identitas yang kuat dan menghubungkan dengan audiens target mereka.

Sejak itu, konsep Brand Archetype telah menjadi populer di dunia pemasaran dan digunakan oleh banyak perusahaan besar untuk memahami identitas merek mereka dan bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan konsumen. Dengan mengenali arketipe yang paling sesuai dengan merek mereka, perusahaan dapat menciptakan pesan-pesan yang konsisten dan menarik bagi konsumen yang berbagi nilai-nilai dan preferensi yang sama.

Gambar : Penulis bersama dengan seorang dosen psikologi

Buku “The Hero and the Outlaw: Building Extraordinary Brands Through the Power of Archetypes” menggambarkan 12 arketipe merek yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing arketipe beserta contoh-contohnya:

  1. Hero (Pahlawan): Hero archetype mencerminkan keberanian, kekuatan, dan tekad untuk mengatasi rintangan. Merek dengan arketipe ini menginspirasi orang-orang untuk mencapai potensi terbaik mereka. Contoh: Nike, dengan slogan “Just Do It” yang menggugah semangat untuk mengatasi batasan dan mencapai prestasi.
  2. Outlaw (Pemberontak): Outlaw archetype melawan aturan dan norma-norma yang ada. Merek dengan arketipe ini menantang status quo dan mengedepankan kebebasan dan kemerdekaan. Contoh: Harley-Davidson, merek sepeda motor yang melambangkan pemberontakan dan kebebasan individu.
  3. Lover (Pecinta): Lover archetype berfokus pada keintiman, keindahan, dan hubungan emosional. Merek dengan arketipe ini membangun ikatan emosional yang kuat dengan konsumen mereka. Contoh: Victoria’s Secret, merek pakaian dalam yang menonjolkan keindahan dan kepercayaan diri perempuan.
  4. Jester (Badut): Jester archetype menghadirkan humor, kegembiraan, dan kesenangan. Merek dengan arketipe ini menghibur dan membawa keceriaan kepada konsumen. Contoh: M&M’s, merek permen yang menggunakan karakter-karakter lucu dan ceria untuk menciptakan kesenangan.
  5. Sage (Bijak): Sage archetype mewakili pengetahuan, kebijaksanaan, dan pemahaman mendalam. Merek dengan arketipe ini menjadi otoritas dalam bidangnya dan memberikan wawasan yang berharga. Contoh: National Geographic, merek media yang menawarkan konten informatif dan mendalam tentang alam dan budaya.
  6. Explorer (Penjelajah): Explorer archetype berfokus pada petualangan, kebebasan, dan penemuan. Merek dengan arketipe ini mendorong orang untuk menjelajahi dunia dan mencari pengalaman baru. Contoh: The North Face, merek peralatan luar ruangan yang menginspirasi orang untuk menjalani kehidupan petualangan.
  7. Innocent (Murni): Innocent archetype mencerminkan kesederhanaan, kepolosan, dan optimisme. Merek dengan arketipe ini menawarkan kebaikan dan keceriaan tanpa cela. Contoh: Coca-Cola, merek minuman yang menggambarkan kebahagiaan dan kebersamaan.
  8. Creator (Pencipta): Creator archetype menekankan inovasi, kreativitas, dan ekspresi diri. Merek dengan arketipe ini menginspirasi orang untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. Contoh: LEGO, merek mainan yang mendorong anak-anak untuk menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka.
  9. Ruler (Penguasa): Ruler archetype melambangkan kekuasaan, otoritas, dan kendali. Merek dengan arketipe ini menawarkan produk atau layanan yang memberikan kontrol dan kestabilan kepada konsumen. Contoh: Rolex, merek jam tangan mewah yang melambangkan keanggunan dan kekuasaan.
  10. Caregiver (Pengasuh): Caregiver archetype menekankan perhatian, kepedulian, dan empati. Merek dengan arketipe ini berfokus pada pelayanan dan kepedulian terhadap konsumen. Contoh: Johnson & Johnson, merek perawatan bayi dan produk kesehatan yang mengedepankan keamanan dan perhatian terhadap keluarga.
  11. Magician (Pesulap): Magician archetype menawarkan transformasi, keajaiban, dan pembebasan dari batasan. Merek dengan arketipe ini memberikan pengalaman yang ajaib dan mengubah hidup konsumen. Contoh: Disney, merek hiburan yang menciptakan dunia magis dan menghadirkan kebahagiaan.
  12. Regular Guy/Girl (Orang Biasa): Regular Guy/Girl archetype mencerminkan sederhana, jujur, dan pendekatan yang mudah diterima. Merek dengan arketipe ini mengidentifikasi diri mereka dengan konsumen sehari-hari dan menawarkan solusi yang sederhana. Contoh: IKEA, merek perabotan rumah tangga yang terjangkau dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap arketipe merek memiliki ciri khas dan pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi dengan konsumen. Penggunaan arketipe ini membantu merek untuk membangun identitas yang kuat, mengkomunikasikan pesan dengan konsisten, dan menarik konsumen yang memiliki nilai-nilai dan preferensi yang serupa.

Beberapa buku  yang membahas tentang Brand Archetype :

  1. Judul: “The Hero and the Outlaw: Building Extraordinary Brands Through the Power of Archetypes” Penulis: Margaret Mark dan Carol S. Pearson Tahun: 2001 Penerbit: McGraw-Hill Education Keterangan: Buku ini merupakan salah satu referensi utama dalam memahami konsep Brand Archetype. Penulis menjelaskan 12 arketipe merek yang berbeda dan bagaimana merek dapat membangun identitas yang kuat melalui penggunaan arketipe tersebut.
  2. Judul: “Brand Archetypes: The Ultimate Guide to Determining Your Brand’s Personality” Penulis: Kaye Putnam Tahun: 2019 Penerbit: CreateSpace Independent Publishing Platform Keterangan: Buku ini memberikan panduan yang komprehensif untuk menentukan kepribadian merek melalui konsep Brand Archetype. Penulis menjelaskan tentang masing-masing arketipe merek, bagaimana mengenali arketipe yang cocok dengan merek Anda, dan cara menerapkannya dalam strategi pemasaran.
  3. Judul: “The Power of Archetypes in Branding: How to Create an Irresistible Brand that Attracts Customers and Converts Them into Loyal Fans” Penulis: Michelle Mazur Tahun: 2018 Penerbit: Beyond Lip Service Keterangan: Buku ini menggambarkan peran yang kuat dari arketipe dalam membangun merek yang menarik dan mengubah konsumen menjadi penggemar setia. Penulis menjelaskan bagaimana mengidentifikasi arketipe merek yang tepat, cara menggunakan arketipe dalam strategi branding, dan contoh-contoh nyata dari merek yang berhasil menerapkan konsep ini.
  4. Judul: “The Brand Gap: How to Bridge the Distance Between Business Strategy and Design” Penulis: Marty Neumeier Tahun: 2005 Penerbit: New Riders Keterangan: Buku ini membahas pentingnya memahami arketipe merek dan bagaimana mengintegrasikan strategi bisnis dengan desain merek yang efektif. Meskipun tidak secara khusus membahas Brand Archetype, buku ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana merek dapat membangun komunikasi yang konsisten dan menghubungkan dengan audiens

Beberapa Tulisan dari Penulis :

Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/

Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268

Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268

Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592

Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378

Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086

Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293

Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154

Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456

Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383

Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109

Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924

Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394

Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396

Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376

Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128

Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33

Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10

Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *