Segmentasi Pasar dan Positioning : Strategi Pembeda Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis

Segmentasi Pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang memiliki karakteristik atau kebutuhan yang serupa. Ini memungkinkan perusahaan untuk memahami lebih baik kebutuhan dan preferensi pelanggan serta menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan lebih efektif.

Latar belakang lahirnya ide segmentasi pasar berkaitan dengan pergeseran fokus dari pendekatan pemasaran massal menjadi pendekatan yang lebih tersegmentasi. Para pemasar menyadari bahwa konsumen memiliki preferensi, kebutuhan, dan karakteristik yang berbeda-beda. Dengan memahami perbedaan ini dan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih tepat sasaran, menyediakan penawaran yang lebih relevan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai keunggulan kompetitif.

Wendell R. Smith dianggap sebagai “bapak segmentasi pasar.” Pada tahun 1956, dalam makalahnya yang berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies,” Smith mengemukakan konsep segmentasi pasar sebagai alternatif strategi pemasaran. Dia mengatakan bahwa perusahaan harus membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristik dan kebutuhan konsumen untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Pasar perlu disegmentasikan karena segmentasi pasar berkaitan erat dengan strategi pemasaran yang efektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa segmentasi pasar penting dalam strategi pemasaran dalam perusahaan:

  1. Menyasar ke konsumen yang tepat: Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi segmen pasar yang memiliki kebutuhan, preferensi, dan karakteristik yang serupa. Dengan memahami segmen-segmen ini, perusahaan dapat menyasar konsumen yang tepat dengan pesan dan penawaran yang relevan. Contoh: Perusahaan makanan ringan dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan usia, seperti anak-anak, remaja, dan dewasa. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan masing-masing segmen ini, perusahaan dapat mengembangkan produk dan kampanye pemasaran yang sesuai. Mereka dapat menawarkan makanan ringan yang berwarna-warni dan bermain-main untuk anak-anak, sementara menargetkan makanan ringan yang lebih sehat dan berenergi untuk segmen remaja.
  2. Membangun diferensiasi dan posisi yang kuat: Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk membedakan diri mereka dari pesaing dengan mengembangkan penawaran yang unik untuk setiap segmen. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi segmen yang berbeda, perusahaan dapat mengembangkan produk dengan fitur dan manfaat yang khusus untuk setiap segmen, memperkuat posisi mereka di pasar. Contoh: Perusahaan otomotif dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan faktor-faktor seperti ukuran, harga, atau gaya hidup. Mereka dapat menargetkan segmen yang mencari mobil keluarga dengan kenyamanan dan keamanan, sementara menawarkan mobil sport kepada segmen yang mencari performa dan gaya hidup yang dinamis.
  3. Mengoptimalkan pengeluaran pemasaran: Dengan segmentasi pasar yang tepat, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya pemasaran mereka secara lebih efisien. Mereka dapat fokus pada segmen yang memiliki potensi tinggi untuk membeli produk mereka, menghindari pemborosan sumber daya pada segmen yang kurang berpotensi. Contoh: Perusahaan perjalanan dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan minat dan preferensi perjalanan, seperti wisata alam, petualangan, atau perjalanan budaya. Dengan memahami preferensi masing-masing segmen, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran mereka kepada segmen yang paling mungkin membeli paket perjalanan yang sesuai dengan minat mereka. Ini dapat menghemat biaya dan upaya dalam mempromosikan paket perjalanan kepada segmen yang kurang berminat.

Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan dapat memahami lebih baik kebutuhan pelanggan dan mengarahkan strategi pemasaran mereka untuk memenuhi kebutuhan segmen yang berbeda dengan lebih efektif. Ini membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengeluaran pemasaran, memperkuat posisi mereka di pasar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Salah dalam menentukan segmentasi pasar dapat memiliki beberapa akibat negatif bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh akibat yang mungkin terjadi:

  1. Penargetan yang tidak tepat: Jika perusahaan salah menentukan segmen pasar atau mengabaikan perbedaan kebutuhan dan preferensi konsumen, mereka mungkin menyasar pasar yang tidak relevan atau tidak efektif. Ini bisa berarti menggunakan sumber daya pemasaran untuk menjangkau konsumen yang tidak berpotensi atau tidak tertarik pada produk perusahaan. Contoh: Sebuah perusahaan yang menghasilkan produk kecantikan dan memilih untuk menargetkan segmen usia di atas 60 tahun dengan produk anti-penuaan yang mahal dan canggih. Namun, jika segmen ini lebih cenderung menggunakan produk yang lebih terjangkau dan fokus pada kenyamanan daripada perawatan anti-penuaan yang intensif, maka perusahaan mungkin kehilangan peluang pasar yang lebih potensial dengan segmen lain yang lebih sesuai.
  2. Persaingan yang sulit: Jika perusahaan tidak membedakan pasar mereka dengan baik atau tidak memenuhi kebutuhan segmen pasar yang spesifik, mereka dapat menghadapi persaingan yang kuat dari pesaing. Jika perusahaan tidak berhasil membedakan diri mereka dengan cara yang signifikan, konsumen mungkin memilih produk dari pesaing yang menawarkan lebih banyak nilai atau manfaat yang relevan. Contoh: Sebuah perusahaan ponsel pintar yang tidak melakukan segmentasi pasar dengan baik dan menargetkan pasar secara umum tanpa mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan segmen yang berbeda. Akibatnya, mereka menghadapi persaingan yang kuat dari pesaing yang menawarkan ponsel pintar dengan fitur-fitur yang lebih sesuai dan inovatif untuk setiap segmen pasar.
  3. Kurangnya kepuasan pelanggan: Jika perusahaan tidak memahami kebutuhan dan preferensi segmen pasar dengan baik, mereka mungkin gagal memberikan produk yang memenuhi ekspektasi pelanggan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan dan mengurangi kesetiaan pelanggan terhadap merek atau produk perusahaan. Contoh: Sebuah perusahaan makanan yang tidak memperhatikan segmentasi pasar dan meluncurkan produk makanan organik dengan harga yang sangat tinggi. Jika segmen pasar yang dituju lebih mementingkan harga yang terjangkau daripada sertifikat organik, pelanggan mungkin merasa tidak puas dengan nilai produk tersebut dan beralih ke merek lain yang menawarkan produk organik dengan harga yang lebih terjangkau.

Salah menentukan segmentasi pasar dapat memiliki dampak negatif pada penjualan, reputasi perusahaan, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan penelitian yang cermat dan memahami segmen pasar dengan baik sebelum mengembangkan strategi pemasaran dan menentukan segmentasi produk yang tepat

Gambar : Penulis dengan penggiat UMKM

Positioning  merujuk pada cara perusahaan membangun dan mengkomunikasikan citra atau tempat yang diinginkan produk tersebut di benak konsumen dalam kaitannya dengan pesaingnya. Dalam konteks pemasaran, positioning berfokus pada bagaimana perusahaan memposisikan produk mereka dengan cara yang membedakan dan menguntungkan di mata pelanggan.

Latar belakang pengembangan konsep positioning berasal dari pemahaman bahwa dalam pasar yang ramai dengan banyak pesaing dan produk yang serupa, penting bagi perusahaan untuk menciptakan cara yang unik dan efektif untuk membedakan produk mereka. Ries dan Trout dalam “Positioning: The Battle for Your Mind” Tahun: 1981 mengamati bahwa konsumen cenderung memiliki persepsi dan asosiasi tertentu terhadap merek dan produk tertentu, dan mereka percaya bahwa perusahaan dapat memanfaatkan persepsi ini dengan sengaja memposisikan produk mereka dalam pikiran konsumen.

Tujuan dari positioning adalah menciptakan persepsi unik dan bernilai bagi produk di antara konsumen yang dituju. Perusahaan ingin menghubungkan produk mereka dengan atribut, manfaat, atau nilai tertentu yang membedakan produk tersebut dari pesaing dan menciptakan tempat yang menguntungkan dalam pikiran konsumen.

Beberapa aspek penting dalam positioning meliputi:

  1. Perbedaan: Produk harus memiliki elemen atau karakteristik yang membedakan dari produk pesaing. Ini bisa berupa fitur unik, kualitas superior, layanan pelanggan yang baik, atau manfaat yang ditawarkan.
  2. Manfaat: Produk harus dikaitkan dengan manfaat yang diinginkan oleh segmen target. Konsumen harus dapat mengidentifikasi bagaimana produk akan memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah mereka dengan cara yang lebih baik daripada produk pesaing.
  3. Target pasar: Positioning harus disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan segmen pasar yang dituju. Perusahaan harus memahami segmen target dengan baik dan menyampaikan pesan positioning yang sesuai dengan bahasa dan nilai yang relevan bagi segmen tersebut.
  4. Komunikasi: Positioning harus secara efektif dikomunikasikan kepada konsumen melalui strategi pemasaran yang tepat. Pesan positioning harus jelas, konsisten, dan terpadu dalam semua elemen komunikasi perusahaan, termasuk iklan, materi promosi, situs web, dan interaksi langsung dengan pelanggan.

Contoh positioning dalam produk adalah sebagai berikut:

  1. Volvo: “Mobil dengan keamanan terbaik.” Volvo telah berhasil memposisikan diri sebagai merek mobil yang terkait dengan keamanan. Mereka menonjolkan teknologi dan fitur keselamatan yang canggih dalam produk mereka, sehingga menciptakan persepsi bahwa mobil Volvo adalah pilihan yang aman untuk keluarga.
  2. Apple iPhone: “Inovasi dan desain yang elegan.” Apple memposisikan iPhone sebagai pilihan bagi konsumen yang menghargai desain yang elegan dan inovasi teknologi. Mereka menekankan keunggulan desain produk, antarmuka pengguna yang intuitif, dan kemampuan inovatif seperti kamera dan fitur-fitur canggih.
  3. Coca-Cola: “Minuman segar yang menyenangkan.” Coca-Cola telah berhasil memposisikan produknya sebagai minuman yang menyenangkan dan menyegarkan. Mereka menekankan pengalaman rasa yang nikmat dan mengeksplorasi momen kebahagiaan dan keceriaan dalam iklan dan kampanye pemasaran mereka.

Dalam semua contoh ini, positioning telah membantu perusahaan membedakan diri mereka di pasar dan mempengaruhi persepsi dan preferensi konsumen terhadap produk tersebut.

Jika perusahaan salah menentukan positioning, berikut adalah beberapa akibat yang dapat terjadi:

  1. Persaingan yang tidak jelas: Salah menentukan positioning dapat menyebabkan produk perusahaan menjadi tidak berbeda atau tidak unik dari pesaing. Jika positioning tidak membedakan produk secara cukup jelas, konsumen mungkin sulit melihat alasan yang meyakinkan untuk memilih produk tersebut daripada produk pesaing. Akibatnya, perusahaan mungkin menghadapi persaingan yang sulit dan kesulitan untuk menarik pelanggan. Contoh: Sebuah perusahaan ponsel pintar yang mencoba memposisikan produk mereka sebagai yang paling inovatif di pasaran, tetapi fitur dan teknologi yang mereka tawarkan hampir sama dengan pesaing utama. Konsumen mungkin tidak melihat perbedaan yang signifikan dalam produk tersebut, dan perusahaan kesulitan menarik pelanggan karena kurangnya keunggulan yang jelas.
  2. Ketidaksesuaian dengan kebutuhan konsumen: Salah menentukan positioning dapat menghasilkan pesan yang tidak relevan atau tidak menarik bagi segmen target. Jika positioning tidak memahami kebutuhan, preferensi, atau nilai yang penting bagi konsumen, pesan pemasaran mungkin tidak memengaruhi mereka secara efektif. Akibatnya, perusahaan mungkin gagal menarik minat konsumen dan memenuhi kebutuhan pasar. Contoh: Sebuah perusahaan kosmetik yang mencoba memposisikan produk mereka sebagai produk mewah dengan harga tinggi, sementara target pasar mereka adalah konsumen yang lebih sensitif terhadap nilai dan mencari produk dengan harga terjangkau. Pesan positioning yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat menyebabkan kurangnya minat dan penjualan yang rendah.
  3. Kehilangan pangsa pasar: Jika perusahaan salah menentukan positioning, mereka mungkin kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang berhasil memposisikan produk mereka dengan lebih baik. Konsumen cenderung memilih produk yang memiliki positioning yang lebih relevan dan menarik bagi mereka. Akibatnya, perusahaan yang salah menentukan positioning dapat kehilangan peluang bisnis dan pangsa pasar kepada pesaing yang lebih efektif dalam menjangkau segmen target. Contoh: Sebuah perusahaan kopi yang mencoba memposisikan produk mereka sebagai kopi premium dengan harga tinggi, tetapi pesaing langsung mereka memposisikan produk mereka sebagai kopi berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau. Pelanggan potensial mungkin cenderung memilih pesaing yang menawarkan nilai yang lebih baik, dan perusahaan kehilangan peluang bisnis kepada pesaing tersebut.

Penting bagi perusahaan untuk melakukan penelitian pasar yang cermat dan memahami segmen target serta kebutuhan konsumen sebelum menentukan positioning produk. Hal ini membantu mereka menghindari akibat negatif dari salah menentukan positioning dan memastikan bahwa pesan pemasaran mereka relevan dan menarik bagi konsumen yang dituju

Segmentasi pasar dan positioning adalah dua konsep terkait dalam pemasaran, tetapi mereka memiliki perbedaan dalam fokus dan tujuan mereka.

Segmentasi produk:

  1. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok konsumen yang homogen berdasarkan karakteristik, kebutuhan, preferensi, atau perilaku mereka.
  2. Tujuan segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda untuk menentukan kebutuhan dan preferensi konsumen yang spesifik.
  3. Segmentasi pasar membantu perusahaan dalam mengarahkan upaya pemasaran mereka dengan lebih efektif dan menyesuaikan produk, pesan, dan strategi pemasaran mereka sesuai dengan kebutuhan setiap segmen pasar.
  4. Contoh segmentasi pasar adalah membagi pasar mobil menjadi segmen konsumen yang berbeda, seperti mobil keluarga, mobil sport, mobil ekonomis, dan sebagainya.

Positioning :

  1. Positioning adalah proses mengatur citra atau tempat yang diinginkan suatu produk di benak konsumen dalam hubungannya dengan pesaingnya.
  2. Tujuan positioning adalah untuk membedakan produk dari pesaing dan menciptakan persepsi yang unik dan bernilai di mata konsumen.
  3. Positioning  melibatkan memilih atribut, manfaat, atau nilai tertentu yang akan dikaitkan dengan produk dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada konsumen.
  4. Contoh positioning  adalah memposisikan produk sebagai yang paling aman di pasar mobil atau memposisikan produk sebagai yang paling inovatif dan elegan di pasar smartphone.

Perbedaan utama antara segmentasi pasar dan positioning adalah bahwa segmentasi pasar berkaitan dengan membagi pasar menjadi kelompok yang homogen berdasarkan karakteristik konsumen, sementara positioning berkaitan dengan menciptakan citra dan tempat yang diinginkan produk di benak konsumen. Segmentasi produk fokus pada identifikasi segmen pasar yang berbeda dan kebutuhan konsumen yang spesifik, sedangkan positioning fokus pada menciptakan perbedaan yang membedakan produk dari pesaing dan mengkomunikasikannya kepada konsumen.

Namun, kedua konsep ini saling terkait karena positioning yang efektif sering kali didasarkan pada pemahaman yang baik tentang segmen pasar dan kebutuhan konsumen yang berbeda. Segmentasi pasar membantu perusahaan dalam memahami pasar secara mendalam, sementara positioning membantu mereka dalam mengkomunikasikan nilai dan keunggulan produk kepada konsumen yang relevan dalam segmen pasar yang dituju.

Berikut adalah beberapa buku dan artikel yang membahas segmentasi pasar:

  1. Judul: “Segmentation, Targeting, and Positioning: Strategies for the Global Marketplace” Penulis: Philip Kotler, Kevin Lane Keller Tahun: 2015 Penerbit: Pearson Penjelasan: Buku ini membahas konsep dan strategi segmentasi, penargetan, dan penempatan dalam konteks pasar global. Dalam buku ini, para penulis menjelaskan prinsip-prinsip dasar segmentasi pasar dan memberikan studi kasus dan contoh untuk mendemonstrasikan penerapan konsep tersebut.
  2. Judul: “Marketing Management” Penulis: Philip Kotler, Kevin Lane Keller Tahun: 2016 Penerbit: Pearson Penjelasan: Buku ini merupakan salah satu buku teks yang populer dalam bidang pemasaran. Bagian yang relevan dengan segmentasi pasar membahas berbagai aspek strategi segmentasi dan bagaimana menerapkannya dalam perencanaan pemasaran. Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang konsep, teknik, dan strategi segmentasi produk.
  3. Judul: “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” Penulis: Wendell R. Smith Tahun: 1956 Penerbit: Journal of Marketing Penjelasan: Artikel ini, yang diterbitkan dalam Journal of Marketing, merupakan salah satu tulisan klasik dalam bidang segmentasi pasar. Penulis mengajukan konsep tentang perbedaan produk dan segmentasi pasar sebagai strategi pemasaran yang saling terkait. Artikel ini memberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya segmentasi pasar dan bagaimana perbedaan pasar dapat menjadi faktor kunci dalam strategi pemasaran.
  4. Judul: “Market Segmentation, Targeting, and Positioning” Penulis: Hae-Kyong Bang, Jeong-Eun Park Tahun: 2012 Penerbit: Springer Penjelasan: Buku ini membahas secara rinci konsep segmentasi pasar, penargetan, dan penempatan pasar. Penulis menjelaskan berbagai pendekatan dan metode segmentasi pasar, serta memberikan contoh aplikasi praktis. Buku ini juga mencakup bagaimana strategi segmentasi dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif.

Buku dan artikel yang membahas tentang positioning dalam produk:

  1. Judul: “Positioning: The Battle for Your Mind” Pengarang: Al Ries, Jack Trout Tahun: 1981 Penerbit: McGraw-Hill Education Keterangan: Buku ini merupakan buku yang memperkenalkan konsep positioning kepada dunia pemasaran. Al Ries dan Jack Trout menjelaskan pentingnya memposisikan produk secara strategis dalam pikiran konsumen untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Mereka menjelaskan berbagai teknik dan studi kasus untuk membantu perusahaan dalam memahami dan menerapkan positioning dengan efektif.
  2. Judul: “Differentiate or Die: Survival in Our Era of Killer Competition” Pengarang: Jack Trout, Steve Rivkin Tahun: 2008 Penerbit: John Wiley & Sons Keterangan: Buku ini membahas pentingnya diferensiasi dan positioning dalam menghadapi persaingan yang intensif. Jack Trout dan Steve Rivkin menjelaskan bahwa perusahaan harus memahami bagaimana membedakan diri dari pesaing dan menciptakan positioning yang kuat untuk bertahan dan berhasil di pasar yang kompetitif. Buku ini memberikan wawasan praktis dan studi kasus untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi positioning yang efektif.
  3. Judul: “Positioning Strategy in Retailing: A Study on the Dynamics of Competitive Advantage” Pengarang: Bernardo Balboni Tahun: 2014 Penerbit: Springer Keterangan: Buku ini membahas tentang strategi positioning khususnya dalam industri ritel. Bernardo Balboni menggali berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan positioning dalam konteks ritel. Buku ini menyajikan penelitian dan analisis tentang bagaimana perusahaan ritel dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui positioning yang tepat.
  4. Judul: “Product Positioning and Differentiation in the Age of the Customer” Pengarang: Paul Millier Tahun: 2017 Penerbit: Business Expert Press Keterangan: Buku ini membahas tentang positioning dan diferensiasi produk dalam era konsumen yang semakin cerdas dan berkuasa. Paul Millier menjelaskan bahwa perusahaan harus berfokus pada menciptakan nilai tambah yang unik dan memposisikan produk mereka secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Buku ini memberikan panduan praktis dan strategi untuk mengembangkan positioning yang sukses dalam konteks era konsumen yang berubah-ubah.

Beberapa Tulisan dari Penulis :

Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/

Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268

Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268

Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592

Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378

Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086

Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293

Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154

Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456

Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383

Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109

Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924

Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394

Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396

Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376

Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128

Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33

Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10

Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *