Price Skimming : Membangun Keuntungan Dengan Menciptakan Presepsi Harga Tinggi

Price skimming adalah strategi penetapan harga di mana sebuah produk atau layanan diperkenalkan ke pasar dengan harga tinggi, kemudian secara bertahap dikurangi seiring dengan waktu. Tujuan utama dari price skimming adalah untuk memaksimalkan keuntungan pada tahap awal, dengan menjual kepada konsumen yang relatif lebih tidak sensitif terhadap harga, dan kemudian menurunkan harga untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Pada umumnya, strategi price skimming pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri teknologi, khususnya di bidang elektronik konsumen. Salah satu contoh perusahaan yang terkenal menerapkan price skimming adalah Apple. Pada saat peluncuran produk-produk seperti iPhone atau iPad, Apple biasanya menjualnya dengan harga yang tinggi, memanfaatkan antusiasme dan permintaan awal dari konsumen yang ingin memiliki produk terbaru. Kemudian, seiring dengan waktu dan peningkatan efisiensi produksi, harga produk tersebut akan diturunkan untuk menjangkau konsumen dengan daya beli yang lebih rendah.

Latar belakang strategi price skimming adalah untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

  1. Menciptakan persepsi nilai tinggi: Dengan memperkenalkan produk dengan harga tinggi, perusahaan menciptakan kesan bahwa produk tersebut memiliki kualitas dan eksklusivitas yang tinggi. Hal ini dapat menarik konsumen yang ingin menunjukkan status atau memiliki produk-produk terbaru.
  2. Membangun keuntungan awal yang tinggi: Dengan menjual kepada konsumen yang relatif kurang sensitif terhadap harga, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan pada tahap awal peluncuran produk. Ini juga dapat membantu menutupi biaya riset, pengembangan, dan pemasaran yang tinggi yang terkait dengan pengembangan produk baru.
  3. Menjangkau segmen pasar yang lebih luas: Setelah permintaan awal dari konsumen yang lebih tidak sensitif terhadap harga terpenuhi, perusahaan dapat menurunkan harga untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Hal ini memungkinkan produk untuk menjadi lebih terjangkau bagi konsumen dengan tingkat daya beli yang lebih rendah, dan secara efektif memperluas pangsa pasar.

Gambar : Penulis dalam sebuah rapat penentuan HPP disebuah perusahaan

Namun, perlu dicatat bahwa strategi price skimming tidak selalu berhasil di semua industri atau untuk semua produk. Keberhasilan strategi ini tergantung pada banyak faktor, termasuk keunikan produk, tingkat persaingan, elastisitas harga, dan preferensi konsumen.

Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang  menggunakan strategi price skimming:

  1. Apple: telah lama dikenal menggunakan strategi price skimming dalam peluncuran produk-produknya, seperti iPhone dan iPad. Mereka memperkenalkan produk dengan harga yang relatif tinggi saat peluncuran, menargetkan konsumen yang ingin memiliki produk terbaru dengan fitur-fitur inovatif. Seiring dengan waktu, Apple kemudian menurunkan harga produk tersebut untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
  2. Sony: juga telah menerapkan strategi price skimming dalam industri elektronik. Misalnya, pada peluncuran konsol permainan PlayStation, Sony sering kali menjualnya dengan harga tinggi. Mereka memanfaatkan permintaan awal dari konsumen yang sangat tertarik dengan teknologi terbaru dan pengalaman bermain game yang berkualitas tinggi. Kemudian, harga PlayStation akan diturunkan secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu.
  3. Tesla: Perusahaan mobil listrik Tesla juga menggunakan strategi price skimming. Pada awalnya, mereka meluncurkan mobil listrik dengan harga premium, seperti Model S dan Model X, yang ditujukan kepada konsumen dengan daya beli lebih tinggi yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk teknologi canggih dan kinerja yang unggul. Seiring dengan perkembangan teknologi dan penurunan biaya produksi, Tesla kemudian memperkenalkan Model 3 dengan harga yang lebih terjangkau untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
  4. GoPro: produsen kamera aksi, juga menerapkan strategi price skimming. Ketika mereka meluncurkan kamera aksi pertama mereka, mereka menjualnya dengan harga yang tinggi untuk menargetkan pengguna yang aktif dan penggemar olahraga ekstrem. Seiring dengan waktu, GoPro kemudian menghadirkan model-model dengan harga yang lebih rendah untuk menjangkau konsumen yang tidak ingin mengeluarkan jumlah uang yang sama untuk kamera aksi.

Perusahaan-perusahaan ini menggunakan price skimming untuk memanfaatkan permintaan awal dari konsumen yang relatif tidak sensitif terhadap harga dan menciptakan persepsi nilai tinggi bagi produk-produk inovatif mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa strategi price skimming dapat bervariasi dalam pelaksanaannya tergantung pada karakteristik pasar, persaingan, dan strategi bisnis masing-masing perusahaan.

Pelaksanaan  price skimming melibatkan beberapa tahap yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tahap-tahap umum dalam pelaksanaan price skimming:

  1. Penetapan harga tinggi: Pada tahap awal, perusahaan memperkenalkan produk baru ke pasar dengan harga yang relatif tinggi. Harga ini harus dapat mencerminkan nilai dan keunikan produk serta menarik konsumen yang tidak terlalu sensitif terhadap harga.
  2. Segmentasi pasar: Perusahaan harus mengidentifikasi segmen pasar yang paling mungkin bersedia membayar harga tinggi untuk produk baru. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang preferensi konsumen, kebutuhan, dan tingkat daya beli di berbagai segmen pasar potensial.
  3. Komunikasi nilai produk: Perusahaan perlu efektif dalam mengkomunikasikan nilai produk kepada konsumen pada tahap awal. Mereka harus menjelaskan fitur-fitur unik, manfaat, dan keunggulan yang membenarkan harga tinggi yang diminta. Kampanye pemasaran yang tepat dapat digunakan untuk membantu menciptakan persepsi nilai yang tinggi.
  4. Pengujian pasar: Tahap ini melibatkan meluncurkan produk dengan harga tinggi ke segmen pasar yang dituju dan melihat tanggapan konsumen. Informasi tentang tingkat permintaan, penjualan, dan respon konsumen lainnya dapat membantu perusahaan mengevaluasi keefektifan strategi price skimming dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
  5. Penurunan harga bertahap: Setelah periode awal di mana permintaan dari segmen pasar yang tidak terlalu sensitif terhadap harga terpenuhi, perusahaan kemudian akan mulai menurunkan harga secara bertahap. Penurunan harga ini bertujuan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan lebih sensitif terhadap harga.
  6. Pemantauan pesaing: Selama pelaksanaan strategi price skimming, perusahaan harus memperhatikan tindakan pesaing. Jika pesaing mulai memasuki pasar dengan harga yang lebih rendah atau dengan produk alternatif, perusahaan mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka untuk tetap bersaing.
  7. Peningkatan efisiensi produksi: Seiring dengan waktu, perusahaan harus terus meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya untuk mempertahankan keuntungan meskipun dengan harga yang lebih rendah. Penurunan biaya produksi dapat memungkinkan perusahaan untuk menjaga profitabilitas bahkan setelah penurunan harga.

Perlu dicatat bahwa tahap-tahap ini dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan industri yang terlibat. Perusahaan harus mempertimbangkan karakteristik pasar, pesaing, dan preferensi konsumen untuk merancang dan melaksanakan strategi price skimming yang sesuai.

Ada beberapa kelemahan yang terkait dengan strategi price skimming, antara lain:

  1. Potensial kehilangan konsumen sensitif harga: Dengan memperkenalkan produk dengan harga tinggi, perusahaan dapat mengesampingkan konsumen yang sensitif terhadap harga. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan awal dan membatasi pertumbuhan pangsa pasar. Konsumen yang lebih harga-sensitif mungkin akan menunggu penurunan harga sebelum mereka bersedia membeli produk.
  2. Menciptakan persepsi negatif: Jika harga produk dianggap terlalu tinggi oleh konsumen, strategi price skimming dapat menciptakan persepsi negatif tentang nilai produk tersebut. Konsumen mungkin merasa bahwa harga tidak sebanding dengan manfaat atau kualitas yang diberikan, yang dapat merugikan citra merek dan mempengaruhi keputusan pembelian di masa depan.
  3. Meningkatkan risiko persaingan: Ketika harga produk tinggi, perusahaan mungkin memicu respons pesaing yang akan mencoba memasuki pasar dengan harga yang lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan persaingan yang intens dan memaksa perusahaan untuk menurunkan harga lebih cepat dari yang direncanakan, mengurangi keuntungan dan dampak strategi price skimming.
  4. Tuntutan untuk inovasi berkelanjutan: Strategi price skimming seringkali mengandalkan keunikan produk dan permintaan awal yang kuat. Namun, jika persaingan semakin ketat atau produk menjadi usang, perusahaan harus terus melakukan inovasi yang signifikan untuk mempertahankan keunggulan harga dan nilai yang diinginkan oleh konsumen.
  5. Potensi mengganggu pelanggan loyal: Jika perusahaan menurunkan harga setelah periode skimming, pelanggan awal yang membayar harga tinggi mungkin merasa tidak puas atau merasa mereka telah dibayar lebih banyak. Ini dapat mengurangi kepercayaan dan loyalitas pelanggan di masa depan.

Kelemahan-kelemahan ini menunjukkan bahwa strategi price skimming tidak selalu menjadi pilihan terbaik untuk setiap produk atau situasi pasar. Perusahaan perlu mempertimbangkan dengan cermat karakteristik pasar, tingkat persaingan, dan preferensi konsumen sebelum mengadopsi strategi ini.

Berikut adalah beberapa buku dan artikel yang membahas tentang price skimming:

  1. Judul: “Pricing Strategies: A Marketing Approach” Pengarang: Robert M. Schindler Tahun: 2012 Penerbit: Sage Publications, Inc. Keterangan: Buku ini mencakup berbagai strategi penetapan harga, termasuk price skimming. Schindler membahas konsep dan aplikasi price skimming serta manfaat dan tantangan yang terkait dengan strategi ini.
  2. Judul: “Pricing Strategy: How to Price a Product” Pengarang: Neil Borden Tahun: 2017 Penerbit: Routledge Keterangan: Buku ini membahas berbagai aspek penetapan harga, termasuk price skimming. Neil Borden menggambarkan prinsip-prinsip dasar dan metode-metode yang dapat digunakan dalam menerapkan strategi price skimming secara efektif.
  3. Judul: “Price Skimming as a Strategy for Introducing New Products” Pengarang: Robert J. Dolan Tahun: 1987 Penerbit: Journal of Product Innovation Management Keterangan: Artikel ini, yang diterbitkan dalam Journal of Product Innovation Management, menjelaskan strategi price skimming sebagai metode efektif untuk memperkenalkan produk baru ke pasar. Dolan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi price skimming dan memberikan wawasan tentang implementasinya.
  4. Judul: “An Empirical Study of Price Skimming in the Video Game Console Industry” Pengarang: Junhong Chu Tahun: 2012 Penerbit: International Journal of Business and Social Science Keterangan: Artikel ini, diterbitkan dalam International Journal of Business and Social Science, merupakan studi empiris tentang penerapan price skimming dalam industri konsol permainan video. Chu menganalisis penggunaan strategi ini oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dan dampaknya terhadap performa pasar dan keuntungan.

Beberapa Tulisan dari Penulis :

Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268

Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592

Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378

Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086

Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293

Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154

Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456

Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383

Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109

Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924

Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394

Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396

Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376

Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128

Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33

Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10

Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *