Manajemen mutu adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi atau melebihi standar kualitas yang ditetapkan. Tujuan dari manajemen mutu adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses, serta mencapai keunggulan kompetitif.
Konsep manajemen mutu modern pertama kali diperkenalkan oleh W. Edwards Deming. Ia adalah seorang ahli statistik dan insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada tahun 1940-an dan 1950-an. Deming sangat dipengaruhi oleh filosofi dan praktik manajemen di Jepang setelah Perang Dunia II. Ia dikenal sebagai “guru manajemen mutu” dan diakui sebagai salah satu tokoh utama dalam pengembangan manajemen mutu. Latar belakangnya adalah pada tahun 1950-an, industri Amerika Serikat mengalami persaingan yang ketat dengan Jepang. Produk-produk Jepang mulai memperoleh reputasi yang baik dalam hal kualitas, sementara produk Amerika Serikat terkenal dengan masalah kualitasnya. Deming percaya bahwa masalah kualitas bukan hanya terkait dengan pekerja, tetapi juga dengan manajemen. Ia mengembangkan pendekatan yang berfokus pada penggunaan statistik untuk mengelola kualitas dan memperbaiki proses produksi. Pendekatannya menekankan pentingnya manajemen berbasis fakta, partisipasi karyawan, perbaikan berkelanjutan, dan penekanan pada kepuasan pelanggan
W. Edwards Deming menulis beberapa buku yang menjadi sumbangsih penting dalam bidang manajemen mutu. Dua bukunya yang paling terkenal adalah:
- “Out of the Crisis” (Keluar dari Krisis): Buku ini diterbitkan pada tahun 1982 dan dianggap sebagai karya paling berpengaruh dari Deming. Dalam buku ini, Deming menguraikan prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen mutu yang ia kembangkan. Ia menjelaskan pentingnya fokus pada perbaikan berkelanjutan, eliminasi variabilitas, kerjasama antara manajemen dan karyawan, serta pengambilan keputusan berbasis fakta dan data. “Out of the Crisis” memberikan panduan praktis bagi organisasi untuk mengadopsi pendekatan Deming dalam memperbaiki kualitas dan kinerja mereka.
- “The New Economics for Industry, Government, Education” (Ekonomi Baru untuk Industri, Pemerintah, Pendidikan): Buku ini diterbitkan pada tahun 1993 dan melanjutkan pemikiran Deming tentang manajemen mutu. Dalam buku ini, Deming menjelaskan konsep sistem, pentingnya manajemen berbasis fakta, dan peran kepemimpinan dalam mencapai perbaikan mutu. Ia juga membahas tentang pentingnya pembelajaran berkelanjutan, kerjasama antar departemen, serta perubahan budaya organisasi untuk mencapai transformasi yang berkelanjutan.
Gambar : Penulis dalam sebuah acara kejuaraan
Ini adalah serangkaian prinsip yang dikembangkan oleh W. Edwards Deming yang sering kali disebut sebagai “The Deming 14 Points for Management”untuk mencapai perbaikan mutu dalam suatu organisasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap poin:
- Menciptakan kegembiraan untuk perbaikan: Deming mengajukan pentingnya membangkitkan semangat dan antusiasme di seluruh organisasi untuk mendorong perbaikan berkelanjutan.
- Mengadopsi pemikiran sistem: Mengerti bahwa setiap proses dan departemen saling terkait dalam suatu sistem. Penting untuk memahami interaksi dan dampaknya terhadap keseluruhan organisasi.
- Hentikan penghargaan berbasis kinerja individu saja: Deming menekankan bahwa penghargaan dan insentif seharusnya tidak hanya berdasarkan kinerja individu, tetapi juga mempertimbangkan kinerja tim dan kontribusi jangka panjang.
- Membangun kepercayaan dan menghilangkan rasa takut: Deming menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam perbaikan mutu.
- Meningkatkan kepemimpinan: Memperhatikan kepemimpinan yang efektif untuk membimbing dan menginspirasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
- Hentikan inspeksi masal: Deming menekankan bahwa pemikiran yang melulu pada inspeksi dan pengujian akhir tidak cukup. Sebaliknya, kualitas harus dibangun ke dalam proses produksi.
- Menghormati pasokan: Membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pemasok dan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
- Kurangi jumlah pengaruh: Mengurangi variasi dalam proses produksi dan mencapai stabilitas yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas.
- Pergunakan pelatihan untuk perbaikan: Memberikan pelatihan yang memadai kepada karyawan agar dapat meningkatkan keterampilan mereka dan berkontribusi secara lebih efektif.
- Hapus hambatan komunikasi: Meningkatkan aliran komunikasi di seluruh organisasi dan memastikan informasi yang diperlukan dapat diteruskan dengan tepat waktu dan akurat.
- Menghilangkan kuota produksi: Deming menekankan bahwa penetapan kuota produksi dapat menyebabkan praktik yang buruk dan tidak menguntungkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, fokus harus pada perbaikan berkelanjutan.
- Promosikan pendekatan berkelanjutan: Mendorong pengambilan keputusan berdasarkan analisis data dan fakta, serta berkomitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
- Ambil tindakan untuk mencapai transformasi: Menyadari bahwa perbaikan mutu membutuhkan perubahan yang berarti dalam cara berpikir, cara kerja, dan budaya organisasi.
- Buat visi untuk masa depan: Mengembangkan visi yang jelas dan tujuan jangka panjang untuk organisasi, serta merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya.
Dalam konsep manajemen mutu modern, terdapat beberapa poin utama yang menjadi fokus dalam mengelola kualitas. Berikut ini adalah beberapa poin utama dalam manajemen mutu modern:
- Fokus pada kepuasan pelanggan: Keberhasilan suatu organisasi bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi dan melebihi harapan pelanggan. Oleh karena itu, manajemen mutu modern menempatkan kepuasan pelanggan sebagai titik pusat dalam pengambilan keputusan dan perbaikan proses.
- Pendekatan berbasis risiko: Manajemen mutu modern mengadopsi pendekatan berbasis risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi kualitas produk atau layanan. Ini melibatkan penilaian risiko, perencanaan pengendalian, serta pengambilan tindakan pencegahan dan perbaikan.
- Perbaikan berkelanjutan: Manajemen mutu modern mendorong perbaikan berkelanjutan dalam semua aspek organisasi. Hal ini mencakup penerapan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk mengidentifikasi peluang perbaikan, melaksanakan tindakan perbaikan, memonitor hasilnya, dan mengadaptasi proses secara terus-menerus.
- Keterlibatan karyawan: Manajemen mutu modern mengakui pentingnya keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam mencapai kualitas yang tinggi. Karyawan dianggap sebagai aset berharga yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam proses kerja. Mereka didorong untuk berkontribusi, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam perbaikan mutu.
- Pengelolaan berbasis data: Manajemen mutu modern menekankan pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta yang akurat. Penggunaan metode statistik dan analisis data membantu dalam pemahaman dan perbaikan proses, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
- Manajemen risiko: Manajemen mutu modern memperhatikan identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko yang terkait dengan kualitas produk atau layanan. Ini melibatkan pemetaan dan mitigasi risiko yang dapat mempengaruhi kualitas, termasuk risiko kepatuhan, operasional, dan strategis.
- Peningkatan proses dan sistem: Manajemen mutu modern berfokus pada perbaikan proses dan sistem yang mendasari produksi atau penyediaan layanan. Hal ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang proses bisnis, identifikasi penyimpangan, dan implementasi tindakan perbaikan yang efektif.
- Budaya mutu: Manajemen mutu modern mendorong pengembangan budaya organisasi yang mendukung mutu. Hal ini mencakup komitmen dari semua tingkatan organisasi untuk memprioritaskan kualitas, mempromosikan inovasi, memfasilitasi kolaborasi, serta memberikan penghargaan atas pencapaian mutu.
Poin-poin di atas merupakan beberapa aspek penting dalam manajemen mutu modern. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai perbaikan berkelanjutan, kepuasan pelanggan yang tinggi, dan keunggulan kompetitif melalui manajemen yang efektif dan berfokus pada kualitas.
lembaga dan institusi yang sering dijadikan sebagai penjamin mutu di berbagai sektor. Berikut ini beberapa contohnya:
- International Organization for Standardization (ISO): ISO merupakan organisasi internasional yang mengembangkan standar internasional dalam berbagai bidang, termasuk manajemen mutu. Standar ISO 9001 adalah standar yang paling umum digunakan dalam sistem manajemen mutu di berbagai sektor.
- Badan Standarisasi Nasional (BSN): BSN adalah lembaga di setiap negara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengadopsi standar nasional. BSN sering kali berperan sebagai penjamin mutu di tingkat nasional dalam berbagai sektor.
- Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS): KARS adalah lembaga di Indonesia yang bertanggung jawab untuk melakukan akreditasi rumah sakit. KARS menjamin mutu pelayanan kesehatan dengan menetapkan standar dan melakukan penilaian terhadap rumah sakit.
- Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT): BAN-PT adalah lembaga di Indonesia yang bertanggung jawab untuk melakukan akreditasi perguruan tinggi. BAN-PT menjamin mutu pendidikan tinggi dengan menetapkan standar dan melakukan penilaian terhadap perguruan tinggi.
- International Electrotechnical Commission (IEC): IEC adalah organisasi internasional yang mengembangkan standar internasional di bidang teknik listrik, elektronik, dan teknologi terkait. Standar IEC sering digunakan sebagai penjamin mutu dalam industri listrik dan elektronik.
- Joint Commission International (JCI): JCI adalah organisasi yang menyediakan akreditasi internasional untuk pelayanan kesehatan di seluruh dunia. JCI menetapkan standar mutu yang tinggi dan melakukan penilaian terhadap fasilitas kesehatan untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien.
- National Institute of Standards and Technology (NIST): NIST adalah lembaga federal di Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan standar dan teknologi yang berkaitan dengan berbagai sektor. NIST sering menjadi referensi dalam penjaminan mutu di sektor industri dan teknologi.
- European Foundation for Quality Management (EFQM): EFQM adalah organisasi non-profit yang berpusat di Eropa dan mempromosikan pengembangan dan penerapan prinsip-prinsip manajemen mutu dalam organisasi. EFQM menyediakan model kerangka kerja yang digunakan sebagai referensi dalam penjaminan mutu di berbagai sektor.
Lembaga dan institusi ini berperan penting dalam memastikan bahwa organisasi dan layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan efektivitas operasional.
Buku dan artikel terkenal tentang manajemen mutu :
- Buku: “Total Quality Management: Text with Cases” oleh Dale H. Besterfield, Carol Besterfield-Michna, Glen H. Besterfield, dan Mary Besterfield-Sacre (2019, Pearson Education). Buku ini menyajikan konsep dan praktik manajemen mutu secara komprehensif, dilengkapi dengan studi kasus dan aplikasi nyata di berbagai industri.
- Buku: “The Six Sigma Handbook, Fourth Edition” oleh Thomas Pyzdek dan Paul A. Keller (2014, McGraw-Hill Education). Buku ini menjadi panduan komprehensif tentang metodologi Six Sigma dalam memperbaiki kualitas dan efisiensi proses bisnis. Memaparkan konsep, alat, dan teknik Six Sigma secara rinci.
- Buku: “Quality Management for Organizational Excellence: Introduction to Total Quality, Eighth Edition” oleh David L. Goetsch dan Stanley Davis (2018, Pearson Education). Buku ini memberikan pengantar yang komprehensif tentang manajemen mutu dan Total Quality Management (TQM), mencakup prinsip-prinsip, alat-alat, dan strategi implementasi.
- Artikel: “Deming’s 14 Points: A Road Map for Total Quality Management” oleh R. C. Singh dan K. D. Sharma (2012, Quality Management Journal). Artikel ini membahas 14 Poin Deming dan implikasinya dalam Total Quality Management (TQM), menjelaskan poin-poin secara detail dan memberikan panduan untuk mengimplementasikannya.
- Artikel: “Understanding Total Quality Management in Context: Qualitative Research on Managers’ Awareness of TQM As a Management Strategy” oleh N. T. B. Dung (2014, Journal of Quality Assurance in Hospitality & Tourism). Artikel ini menjelaskan konsep Total Quality Management (TQM) dari perspektif manajerial dan hasil penelitian kualitatif tentang pemahaman manajer terkait TQM sebagai strategi manajemen.
- Artikel: “Implementing ISO 9001 Quality Management System in Education: A Case Study from the UAE” oleh M. S. Salleh, S. Shuib, dan S. Abdullah (2019, Total Quality Management & Business Excellence). Artikel ini menggambarkan studi kasus tentang penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam konteks pendidikan di Uni Emirat Arab, melibatkan langkah-langkah, manfaat, dan tantangan yang dihadapi.
Beberapa Tulisan dari Penulis :
Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review, 4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268
Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592
Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat, 4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378
Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086
Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal, 2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293
Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN, 8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154
Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456
Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383
Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109
Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924
Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394
Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396
Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376
Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN, 1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128
Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33
Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10
Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723