ROA merupakan singkatan dari “Return on Assets,” yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “Pengembalian atas Aset.” ROA adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat profitabilitas suatu perusahaan atau entitas bisnis. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba) dari aset yang dimiliki.
Rumus ROA sederhana adalah sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih ÷ Total Aset
Dalam rumus tersebut, “Laba Bersih” adalah keuntungan bersih perusahaan setelah mengurangi semua biaya dan beban, termasuk pajak. “Total Aset” adalah jumlah keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan pada akhir periode tertentu.
Hasil dari perhitungan ROA biasanya dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi persentasenya, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. Sebagai contoh, jika ROA adalah 10%, artinya perusahaan menghasilkan laba sebesar 10% dari total nilai asetnya.
Gambar : Penulis disebuah usaha peternakan
ROA adalah alat yang berguna dalam analisis keuangan karena memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola aset perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa interpretasi ROA harus dilakukan dengan konteks dan perbandingan yang tepat, terutama jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau industri yang sama. Tingkat ROA yang baik atau buruk dapat bervariasi tergantung pada industri dan karakteristik bisnis masing-masing perusahaan. Tidak ada peringkat persentase ROA yang secara universal menggambarkan kinerja perusahaan secara mutlak, karena nilai ROA yang dianggap baik atau buruk dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya. Namun, secara umum, kita dapat memberikan beberapa panduan umum tentang tingkat ROA yang dapat dianggap baik atau kurang baik:
- ROA yang tinggi: Secara umum, ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. ROA yang tinggi seringkali dianggap sebagai tanda kinerja yang baik, terutama jika dibandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing sejenis.
- ROA yang sedang: ROA yang berada pada kisaran sedang dapat dianggap sebagai kinerja yang wajar dan cukup stabil. Ini mungkin berlaku untuk industri yang cenderung memiliki margin keuntungan lebih rendah secara alami.
- ROA yang rendah: ROA yang rendah menandakan bahwa perusahaan mungkin menghadapi tantangan dalam menghasilkan laba dari asetnya. Ini bisa disebabkan oleh masalah operasional, rendahnya efisiensi, atau struktur biaya yang tidak efisien.
Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat ROA yang dianggap baik atau buruk dapat berbeda-beda antara industri. Beberapa industri, seperti teknologi tinggi atau perusahaan rintisan (start-up), mungkin memiliki ROA yang rendah karena tahap pertumbuhan yang memerlukan banyak investasi awal tanpa menghasilkan keuntungan instan. Di sisi lain, industri yang lebih mapan dan stabil seperti sektor perbankan mungkin memiliki ROA yang lebih tinggi karena model bisnis yang berbeda. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih akurat tentang kinerja perusahaan, perlu dilakukan analisis komprehensif yang melibatkan lebih dari satu rasio keuangan dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti struktur modal, pertumbuhan pendapatan, likuiditas, dan kebijakan manajemen.
Mengetahui perhitungan ROA memiliki beberapa manfaat penting dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis, antara lain:
- Mengukur efisiensi penggunaan aset: ROA membantu mengidentifikasi seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin baik perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk mencapai laba.
- Evaluasi kinerja perusahaan: ROA adalah indikator kinerja keuangan yang penting untuk menilai seberapa baik perusahaan berkinerja dalam menghasilkan laba dari operasinya. Ini membantu investor, analis keuangan, dan manajemen memahami kinerja perusahaan dari perspektif profitabilitas.
- Perbandingan dengan pesaing dan industri: ROA memungkinkan perbandingan antara perusahaan dengan pesaing sejenis dan juga dengan rata-rata industri. Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi dari pesaing atau industri dapat dianggap lebih efisien dalam penggunaan asetnya.
- Identifikasi potensi masalah: Jika ROA menurun dari waktu ke waktu atau lebih rendah dari rata-rata industri, ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam manajemen aset, struktur biaya, atau profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi manajemen untuk mengevaluasi kembali strategi dan operasional perusahaan.
- Membantu pengambilan keputusan investasi: Bagi investor, ROA dapat menjadi salah satu kriteria penting dalam mengevaluasi kelayakan investasi di suatu perusahaan. Investasi pada perusahaan dengan ROA yang tinggi cenderung lebih menjanjikan dalam menghasilkan laba yang baik.
Meskipun ROA memberikan informasi yang bermanfaat, perlu diingat bahwa analisis keuangan yang holistik memerlukan pertimbangan lebih dari satu rasio. Rasio keuangan lainnya, seperti Return on Equity (ROE), Current Ratio, dan Gross Profit Margin, juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. analisis keuangan yang lebih mendalam dan komprehensif tidak hanya mengandalkan satu rasio keuangan, seperti ROA, tetapi melibatkan pertimbangan lebih dari satu rasio untuk memahami kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan secara keseluruhan. Setiap rasio keuangan memberikan perspektif yang berbeda dan memberikan wawasan tambahan yang penting untuk memahami situasi perusahaan.
Mari kita lihat rasio keuangan yang disebutkan dalam pernyataan tersebut:
- Return on Equity (ROE): ROE mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham berdasarkan ekuitas mereka. Rumusnya adalah:
ROE = Laba Bersih ÷ Ekuitas
Dengan memperhatikan ROE, kita dapat melihat berapa persen laba yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan jumlah ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham. ROE memberikan pandangan tentang seberapa baik perusahaan memanfaatkan modal ekuitas untuk menciptakan nilai bagi para pemegang saham.
- Current Ratio: Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar. Rumusnya adalah:
Current Ratio = Aset Lancar ÷ Kewajiban Lancar
Current Ratio memberikan gambaran tentang seberapa likuid perusahaan dan apakah mereka mampu membayar kewajiban jangka pendek jika harus dilakukan pada saat itu.
- Gross Profit Margin: Gross Profit Margin mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan menjual barang atau jasa. Rumusnya adalah:
Gross Profit Margin = (Pendapatan Kotor – Biaya Pokok Penjualan) ÷ Pendapatan Kotor
Gross Profit Margin menunjukkan berapa persen dari pendapatan kotor yang dapat dihasilkan perusahaan setelah mengurangi biaya langsung produksi. Ini membantu memahami seberapa efisien perusahaan dalam mengelola produksi dan biaya operasionalnya.
Dengan mempertimbangkan beberapa rasio keuangan seperti ROA, ROE, Current Ratio, dan Gross Profit Margin, analisis keuangan menjadi lebih komprehensif dan memberikan informasi yang lebih luas tentang kinerja, keuangan, dan keberlanjutan bisnis perusahaan. Perbandingan dan evaluasi rasio ini dari waktu ke waktu juga membantu mengidentifikasi tren dan perubahan yang terjadi dalam kinerja perusahaan, yang dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Analisis ROA (Return on Assets) memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Kelebihan ROA:
- Kesederhanaan: ROA adalah rasio keuangan yang sederhana dan mudah dihitung, karena hanya memerlukan dua angka dari laporan keuangan, yaitu laba bersih dan total aset.
- Mengukur efisiensi aset: ROA membantu mengidentifikasi seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana manajemen mengelola aset untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham.
- Perbandingan antar perusahaan: ROA memungkinkan perbandingan kinerja antara perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Hal ini dapat membantu investor atau analis untuk memilih perusahaan yang lebih efisien dalam memanfaatkan asetnya.
- Fokus pada profitabilitas: ROA memberikan perspektif yang berguna tentang seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dari aset yang dimilikinya. Ini dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi masalah profitabilitas dan mengambil tindakan perbaikan.
Kekurangan ROA:
- Tidak mempertimbangkan sumber pendanaan: ROA tidak memperhitungkan sumber pendanaan perusahaan. Perusahaan dengan ROA rendah mungkin memiliki tingkat hutang yang tinggi, yang dapat mempengaruhi risiko keuangan perusahaan.
- Tidak memberikan informasi tentang profitabilitas bersih: ROA hanya mengukur profitabilitas sebelum pajak dan bunga, sehingga tidak memberikan gambaran tentang profitabilitas bersih setelah mempertimbangkan beban bunga dan pajak.
- Tidak memperhitungkan perbedaan industri: ROA tidak mempertimbangkan perbedaan karakteristik industri. Beberapa industri, seperti perbankan, mungkin memiliki ROA yang lebih rendah karena aset yang dimiliki cenderung berbeda dalam sifat dan cara menghasilkan laba.
- Memerlukan konteks lebih lanjut: Hasil ROA harus dianalisis dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, ROA yang tinggi mungkin karena menggunakan aset berisiko tinggi, dan ROA yang rendah mungkin karena bisnis berada dalam tahap pertumbuhan dan mengalokasikan banyak modal untuk investasi.
- Tidak memperhitungkan kualitas laba: ROA tidak memberikan informasi tentang kualitas laba atau apakah laba berasal dari kegiatan operasional utama atau dari sumber lain seperti keuntungan modal.
Secara keseluruhan, meskipun ROA memberikan wawasan tentang efisiensi aset dan profitabilitas perusahaan, penting untuk menggabungkan analisis ROA dengan rasio keuangan lainnya dan pertimbangan konteks yang lebih luas untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.
Beberapa Tulisan dari Penulis :
Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review, 4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268
Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592
Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat, 4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378
Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086
Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal, 2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293
Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN, 8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154
Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456
Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383
Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109
Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924
Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394
Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396
Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376
Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN, 1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128
Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33
Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10
Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723