Brand Ambassador : kelebihan dan kekurangan mengunakannya

Istilah “brand ambassador” berasal dari bahasa Inggris. “Brand” berarti merek atau brand dalam bahasa Indonesia, dan “ambassador” berarti duta atau perwakilan dalam konteks ini. Jadi, “brand ambassador” adalah istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang mewakili atau menjadi duta dari sebuah merek atau perusahaan untuk mempromosikan atau merepresentasikan merek tersebut. Istilah ini telah menjadi umum dalam pemasaran dan promosi di seluruh dunia.

Jadi seorang brand ambassador adalah seseorang yang dipekerjakan atau dipilih oleh sebuah perusahaan atau merek untuk mewakili merek tersebut dalam berbagai kegiatan pemasaran dan promosi. Mereka biasanya memiliki reputasi, popularitas, atau pengaruh dalam industri atau komunitas tertentu yang relevan dengan produk atau layanan yang mereka promosikan. Tugas utama seorang brand ambassador adalah memperkenalkan, mempromosikan, dan meningkatkan kesadaran tentang merek tersebut di antara audiens target.

Gambar : Penulis yang sedang mempelajari brand ambassador

Latar belakang seorang brand ambassador bisa bervariasi tergantung pada merek atau perusahaan yang memilih mereka. Beberapa latar belakang yang umumnya dicari atau dipertimbangkan dalam pemilihan brand ambassador termasuk:

  1. Kepopuleran dan Pengaruh: Seorang brand ambassador seringkali adalah seseorang yang memiliki pengikut yang besar di media sosial, penggemar setia, atau pengaruh dalam industri tertentu. Mereka dapat membantu merek mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan kredibilitasnya.
  2. Kepribadian yang Cocok: Brand ambassador harus memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai dan citra merek. Ini membantu agar promosi merek terasa alami dan autentik.
  3. Keahlian atau Pengetahuan Khusus: Untuk merek yang berkaitan dengan industri tertentu, seperti olahraga, mode, teknologi, atau makanan, seorang brand ambassador mungkin dipilih berdasarkan keahlian atau pengetahuannya dalam bidang tersebut.
  4. Reputasi yang Baik: Seorang brand ambassador harus memiliki reputasi yang baik dan bebas dari kontroversi besar yang dapat merusak citra merek.
  5. Kerja Sama dan Kesetiaan: Seorang brand ambassador diharapkan untuk berkomitmen pada merek tersebut dan bersedia bekerja sama dalam jangka waktu tertentu.
  6. Kemampuan Berkomunikasi: Kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan baik sangat penting untuk menjadi brand ambassador yang efektif.

Pemilihan brand ambassador harus menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara mereka dan merek yang mereka wakili. Dengan menjadi wajah merek, brand ambassador dapat membantu merek meningkatkan visibilitasnya, meningkatkan penjualan, dan memperkuat hubungan dengan konsumen.

Seorang brand ambassador, endorser, influencer, dan pengguna produk (product user) semuanya memiliki peran dalam memasarkan produk atau layanan, tetapi terdapat perbedaan dalam cara mereka terlibat dalam kegiatan pemasaran dan hubungannya dengan merek. Berikut adalah perbedaan utama antara mereka:
  1. Brand Ambassador:
    • Seorang brand ambassador adalah seseorang yang terikat secara formal dengan sebuah merek untuk jangka waktu yang lebih panjang.
    • Mereka biasanya memiliki peran yang lebih terlibat dalam promosi merek, termasuk partisipasi dalam berbagai kampanye dan acara merek.
    • Hubungan mereka dengan merek bersifat lebih mendalam dan berkelanjutan.
    • Mereka seringkali bekerja secara eksklusif untuk merek tertentu.
  2. Endorser (Selebriti atau Tokoh Terkenal):
    • Seorang endorser adalah seseorang yang dipilih oleh sebuah merek untuk secara formal mendukung atau “mengendors” produk atau layanan tersebut.
    • Endorser biasanya terlibat dalam kampanye iklan atau promosi tertentu, seperti iklan TV atau cetak.
    • Mereka mungkin memiliki peran yang lebih terfokus pada kampanye tertentu daripada keterlibatan yang berkelanjutan.
  3. Influencer:
    • Seorang influencer adalah seseorang yang memiliki pengikut besar di media sosial atau di platform online lainnya.
    • Mereka dapat mempengaruhi pendapat dan keputusan pembelian pengikut mereka dengan merekomendasikan produk atau layanan.
    • Kerjasama dengan influencer seringkali bersifat lebih fleksibel dan dapat berlangsung dalam satu kampanye atau berulang kali.
  4. Pengguna Produk (Product User):
    • Pengguna produk adalah seseorang yang menggunakan produk atau layanan dan berbagi pengalaman mereka dengan orang lain, baik secara online atau offline.
    • Mereka tidak selalu memiliki perjanjian formal dengan merek atau tidak selalu dibayar untuk mempromosikan produk.
    • Pengguna produk dapat menjadi sumber rekomendasi yang autentik karena pengalaman pribadi mereka.

Dalam banyak kasus, perusahaan mungkin memilih untuk menggabungkan berbagai strategi pemasaran ini dalam upaya mereka untuk memasarkan produk atau layanan mereka. Keputusan untuk menggunakan brand ambassador, endorser, influencer, atau pengguna produk akan tergantung pada tujuan pemasaran, target audiens, dan anggaran yang tersedia.

Menggunakan seorang brand ambassador untuk perusahaan atau bisnis juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan baik. Berikut adalah beberapa dari mereka:

Kelebihan Menggunakan Seorang Brand Ambassador:

  1. Meningkatkan Kesadaran Merek: Seorang brand ambassador yang terkenal atau berpengaruh dapat membantu meningkatkan kesadaran merek secara signifikan. Mereka dapat membawa merek Anda kepada audiens yang lebih luas dan lebih beragam.
  2. Peningkatan Kredibilitas: Brand ambassador yang relevan dengan industri atau produk Anda dapat memberikan kredibilitas tambahan kepada merek Anda. Penggemar atau pengikut brand ambassador cenderung mempercayai rekomendasi mereka.
  3. Menciptakan Hubungan Emosional: Brand ambassador dapat membantu menciptakan hubungan emosional antara merek dan konsumen. Ketika penggemar brand ambassador merasa terhubung dengan mereka, mereka juga akan merasa terhubung dengan merek yang diwakilkan.
  4. Konten yang Menarik: Brand ambassador sering dapat menghasilkan konten yang menarik dan unik yang dapat digunakan dalam kampanye pemasaran. Ini bisa berupa foto, video, atau konten lain yang dapat memikat audiens.
  5. Dukungan dalam Acara dan Peluncuran: Brand ambassador dapat membantu dalam acara-acara penting seperti peluncuran produk, acara perusahaan, atau kegiatan promosi yang spesifik. Mereka bisa menjadi tamu khusus atau pembawa acara.

Kekurangan Menggunakan Seorang Brand Ambassador:

  1. Biaya Tinggi: Mempekerjakan brand ambassador terkenal atau berpengaruh bisa mahal, terutama jika mereka memiliki reputasi tinggi. Ini bisa menjadi beban finansial yang signifikan bagi perusahaan.
  2. Resiko Reputasi: Jika brand ambassador terlibat dalam skandal atau kontroversi, ini dapat merusak citra merek Anda secara tidak langsung. Anda harus siap mengatasi potensi risiko ini.
  3. Ketergantungan pada Individual: Bergantung pada satu individu untuk mewakili merek Anda dapat menjadi risiko. Jika hubungan dengan brand ambassador berakhir, Anda mungkin perlu mencari pengganti atau mengubah strategi pemasaran Anda.
  4. Kontrol Terbatas: Anda mungkin memiliki kendali terbatas atas apa yang brand ambassador posting atau bagikan tentang merek Anda. Ini bisa menjadi risiko jika konten yang diproduksi tidak sesuai dengan nilai atau pesan merek Anda.
  5. Kesesuaian dengan Target Audiens: Brand ambassador yang sangat terkenal atau berpengaruh mungkin tidak selalu cocok dengan target audiens Anda. Ini bisa mengakibatkan ketidaksesuaian yang merugikan.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan brand ambassador, perusahaan atau bisnis harus melakukan penilaian yang cermat dan mempertimbangkan keuntungan dan risikonya. Penting untuk menjalin kesepakatan yang jelas dengan brand ambassador dan memiliki strategi yang matang untuk memaksimalkan manfaatnya sambil mengelola risiko yang terkait

Dibawah ini adalah beberapa contoh brand ambassador yang menghadapi masalah dan diputus kontrak,:

  1. Nama Brand Ambassador: Tiger Woods, Perusahaan: Accenture, Masalah: Terlibat dalam skandal perselingkuhan yang merusak citranya dan mencoreng merek Accenture sebagai perusahaan konsultan bisnis global. Accenture menghentikan kerjasama dengan Woods.
  2. Nama Brand Ambassador: Kate Moss, Perusahaan: H&M, Masalah: Terlibat dalam kontroversi terkait penggunaan narkoba, khususnya kokain. H&M menghentikan kontrak dengan Moss sebagai brand ambassador.
  3. Nama Brand Ambassador: Lance Armstrong, Perusahaan: Nike, Masalah: Terlibat dalam skandal doping besar yang merusak citranya dan merek yang dia wakili. Nike mengakhiri kerjasama dengan Armstrong.
  4. Nama Brand Ambassador: Luna Maya (Indonesia), Perusahaan: Samsung, Masalah: Terlibat dalam skandal video pribadi yang tersebar luas di media sosial. Samsung menghentikan kontraknya sebagai brand ambassador.

Banyak jenis bisnis dan industri menggunakan brand ambassador sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka. Berikut adalah beberapa contoh usaha yang biasanya menggunakan brand ambassador:

  1. Industri Fashion: Merek pakaian, sepatu, dan aksesoris seringkali menggunakan model terkenal, selebriti, atau influencer mode sebagai brand ambassador. Contohnya adalah Calvin Klein yang menggunakan Kendall Jenner dan Justin Bieber sebagai brand ambassador.
  2. Industri Makanan dan Minuman: Restoran cepat saji, merek minuman, atau produk makanan seringkali bekerja sama dengan koki terkenal atau selebriti kuliner sebagai brand ambassador. Misalnya, Jamie Oliver bekerja dengan berbagai merek makanan dan minuman.
  3. Industri Otomotif:  Produsen mobil sering menggunakan bintang film atau atlet olahraga terkenal sebagai brand ambassador untuk mempromosikan mobil mereka. Sebagai contoh, Ford pernah memiliki Matthew McConaughey sebagai brand ambassador.
  4. Industri Kosmetik dan Perawatan Kecantikan: Merek kosmetik dan perawatan kulit sering menggunakan model, aktris, atau makeup artist terkenal sebagai brand ambassador. Seperti L’Oréal yang bekerja dengan berbagai selebriti seperti Beyoncé dan Eva Longoria.
  5. Industri Teknologi: Perusahaan teknologi sering menggandeng selebriti atau influencer teknologi sebagai brand ambassador untuk mengenalkan produk mereka. Contohnya adalah Samsung yang bekerja sama dengan penjaga gawang sepak bola David de Gea.
  6. Industri Olahraga: Tim olahraga dan merek olahraga sering memiliki atlet terkenal sebagai brand ambassador. Misalnya, Nike memiliki banyak atlet top sebagai brand ambassador, termasuk LeBron James dan Serena Williams.
  7. Industri Pariwisata: Perusahaan perjalanan dan resor sering menggunakan selebriti atau traveler terkenal sebagai brand ambassador untuk mempromosikan tujuan wisata. Seperti Queensland Tourism yang bekerja sama dengan Chris Hemsworth sebagai duta wisata.
  8. Industri Kesehatan dan Kebugaran: Merek-merek yang berfokus pada kesehatan dan kebugaran sering memiliki atlet, pelatih kebugaran, atau selebriti kebugaran sebagai brand ambassador. Contohnya adalah Under Armour yang memiliki Dwayne “The Rock” Johnson sebagai brand ambassador.

Beberapa buku yang terkait dengan brand ambasador :

  1. “Influencer: Building Your Personal Brand in the Age of Social Media” oleh Brittany Hennessy, Buku ini membahas peran influencer dalam pemasaran modern dan bagaimana individu dapat membangun merek pribadi mereka di era media sosial.
  2. “The Business of Influence: Reframing Marketing and PR for the Digital Age” oleh Philip Sheldrake, Buku ini menyelidiki bagaimana influencer dan brand ambassador memengaruhi cara perusahaan memandang pemasaran dan hubungan masyarakat di era digital.
  3. “Influencer Marketing For Dummies” oleh Kristy Sammis, Cat Lincoln, dan Stefania Pomponi, Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana menggunakan influencer dan brand ambassador dalam strategi pemasaran bisnis.
  4. “Brand Ambassadors: Building and Rebuilding Celebrity Brands” oleh Stephen Brown, Buku ini mendalami peran brand ambassador dan dampaknya pada merek selebriti. Ini adalah bacaan yang lebih akademis tentang topik ini.
  5. “The New Rules of Marketing and PR: How to Use Content Marketing, Podcasting, Social Media, AI, Live Video, and Newsjacking to Reach Buyers Directly” oleh David Meerman Scott, Buku ini mencakup berbagai strategi pemasaran modern, termasuk pemasaran influencer, yang dapat membantu merek meningkatkan visibilitas mereka.

Beberapa Tulisan Ilmiah dari Penulis :

Komariyah, I., Prayudi, A., Edison, E., & Laelawati, K. (2023). THE RELATIONSHIP BETWEEN ORGANIZATIONAL CULTURE AND COMPETENCE WITH ORGANIZATIONAL COMMITMENT IN EMPLOYEES OF BUMD BINJAI, NORTH SUMATRA. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen16(2), 210-218. doi: 10.23969/jrbm.v16i2.7572

Prayudi, A., Zega, Y., & Nasution, I. (2023). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Indonesia Abadi Jaya. Jurnal Sains Dan Teknologi5(1), 37-43. Retrieved from https://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/sai

Sari, W., & Prayudi, A. (2023). Can Competitive Intensity Act a Bridge between Institutional Pressures and Corporate Financial Performance in Indonesia’s Footwear Industry? A Structural Equation Modelling Approach. Transnational Marketing Journal11(1), 199-212. Retrieved from http://transnationalmarket.com/menu-script/index.php/transnational/article/view/323

Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/

Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268

Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268

Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592

Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378

Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS)4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086

Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293

Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154

Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456

Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383

Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109

Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924

Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394

Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396

Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI)1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376

Prayudi, A. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI). JURNAL MANAJEMEN1(2), 63-72. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/128

Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33

Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10

Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *