Brand equity mengacu pada nilai atau kekuatan merek yang mencakup persepsi, preferensi, kesetiaan konsumen, dan nilai finansial yang terkait dengan suatu merek. Ini melibatkan sejumlah elemen, termasuk kesadaran merek, citra merek, pengalaman pelanggan, dan nilai merek.
Tidak ada satu buku atau satu tahun tertentu yang secara eksklusif memperkenalkan konsep brand equity. Konsep ini berkembang seiring waktu melalui kontribusi berbagai pakar pemasaran dan manajemen merek. Salah satu konsep awal yang terkait dengan brand equity adalah konsep “brand image” yang diperkenalkan oleh Walter L. Dill Scott pada tahun 1903 dalam bukunya yang berjudul “The Theory and Practice of Advertising.”
Namun, istilah “brand equity” sendiri menjadi lebih populer pada tahun 1980-an dan 1990-an. Pada tahun 1988, David A. Aaker, seorang profesor pemasaran di Universitas California, Berkeley, memainkan peran kunci dalam mengembangkan dan menyempurnakan konsep brand equity. Dia menggambarkan model brand equity yang terkenal dalam bukunya yang berjudul “Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name,” yang diterbitkan pada tahun 1991. Dalam buku ini, Aaker membahas konsep dan metode untuk mengukur, mengelola, dan meningkatkan nilai merek.
Gambar : Penulis dalam sebuah acara talkshow kewirausahaan
Beberapa tujuan kunci dari pembentukan brand equity meliputi:
- Meningkatkan Kesadaran Merek: Memastikan bahwa konsumen menyadari dan mengenali merek secara konsisten.
- Meningkatkan Citra Merek: Membangun citra positif tentang merek, sehingga konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas, nilai, dan atribut merek.
- Menghasilkan Kesetiaan Pelanggan: Membuat pelanggan merasa terhubung secara emosional dengan merek dan menjadi setia terhadapnya.
- Meningkatkan Persepsi Nilai: Menyampaikan kepada konsumen bahwa produk atau layanan merek memiliki nilai tambah dibandingkan dengan pesaing.
- Memungkinkan Peningkatan Harga: Membuat merek mampu menetapkan harga yang lebih tinggi karena konsumen yakin bahwa produk atau layanan tersebut memberikan nilai yang sebanding.
- Mempermudah Pemasaran: Membuat upaya pemasaran lebih efisien karena merek yang memiliki brand equity yang kuat membutuhkan upaya pemasaran yang lebih sedikit untuk membangun kesadaran.
- Meningkatkan Dukungan Pelanggan: Menciptakan dukungan dan pemahaman yang kuat dari konsumen, yang dapat membantu merek saat menghadapi tantangan atau perubahan di pasar.
Contoh Perusahaan dan Brandnya:
Contoh 1: Apple
- Tujuan Brand Equity: Meningkatkan kesadaran merek, membentuk citra merek yang inovatif dan eksklusif, membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi.
- Hasil: Apple telah berhasil menciptakan brand equity yang sangat kuat dengan produk-produk seperti iPhone, MacBook, dan iPad. Merek ini dikenal karena inovasi, desain yang estetis, dan pengalaman pengguna yang unggul.
Contoh 2: Nike
- Tujuan Brand Equity: Membangun citra merek yang berfokus pada prestasi, semangat olahraga, dan gaya hidup aktif. Meningkatkan kesetiaan pelanggan dan memandang merek sebagai simbol kualitas.
- Hasil: Nike telah berhasil menciptakan brand equity yang mendunia dengan logo “swoosh” yang ikonik. Merek ini dikenal karena kampanye pemasaran yang kuat, sponsor atlet terkenal, dan produk berkualitas tinggi dalam industri olahraga dan gaya hidup.
Contoh 3: Coca-Cola
- Tujuan Brand Equity: Membangun citra merek yang berkaitan dengan kebahagiaan, keceriaan, dan kebersamaan. Meningkatkan kesetiaan pelanggan dan menjadikan merek sebagai pilihan utama dalam kategori minuman ringan.
- Hasil: Coca-Cola telah berhasil menciptakan brand equity yang mendalam dengan merek yang diakui secara global. Merek ini dikaitkan dengan momen kebahagiaan, dan strategi pemasarannya terus memperkuat hubungan emosional dengan konsumen
Membangun brand equity memerlukan strategi yang terencana dan konsisten. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda membangun dan mengelola brand equity:
- Kenali dan Tentukan Identitas Merek:
- Tentukan nilai-nilai inti dan kepribadian merek Anda.
- Identifikasi apa yang membuat merek Anda unik dan berbeda dari pesaing.
- Pahami Pasar dan Pelanggan:
- Lakukan penelitian pasar untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan perilaku pelanggan.
- Identifikasi segmen pasar yang paling relevan dan potensial untuk merek Anda.
- Ciptakan Visual dan Identitas Merek yang Konsisten:
- Desain logo, warna, dan elemen visual lainnya yang mencerminkan identitas merek.
- Pastikan konsistensi dalam elemen-elemen visual di semua platform komunikasi.
- Buat Pesan Merek yang Kuat:
- Rancang pesan merek yang jelas dan berdaya ingat.
- Komunikasikan nilai-nilai merek secara konsisten melalui iklan, materi pemasaran, dan media sosial.
- Bangun Pengalaman Pelanggan yang Positif:
- Pastikan pelanggan memiliki pengalaman positif dengan produk atau layanan Anda.
- Fokus pada kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan setiap titik kontak pelanggan.
- Gunakan Media Sosial dan Konten:
- Manfaatkan media sosial untuk membangun kesadaran merek dan berinteraksi dengan pelanggan.
- Buat konten yang relevan dan menarik untuk memperkuat citra merek.
- Kemitraan dan Sponsorship yang Tepat:
- Pertimbangkan kemitraan atau sponsorship yang sesuai dengan nilai dan identitas merek Anda.
- Ini dapat membantu memperluas jangkauan merek dan membangun asosiasi positif.
- Inovasi Berkelanjutan:
- Terus berinovasi dalam produk, layanan, atau pengalaman pelanggan.
- Tetap relevan dengan mengikuti tren industri dan memahami perubahan kebutuhan pelanggan.
- Dorong Kesetiaan Pelanggan:
- Bangun program loyalitas dan insentif untuk mendorong kesetiaan pelanggan.
- Perhatikan umpan balik pelanggan dan terlibat dalam dialog dua arah.
- Edukasi Konsumen:
- Edukasikan konsumen tentang nilai dan manfaat produk atau layanan Anda.
- Jelaskan bagaimana merek Anda memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang unik.
- Evaluasi dan Pelajari:
- Terus evaluasi dan monitor kesehatan merek Anda.
- Belajar dari perubahan pasar, tren konsumen, dan respons pelanggan untuk terus meningkatkan strategi merek.
- Komunikasi Terbuka dan Transparan:
- Komunikasikan dengan jujur dan transparan terkait dengan produk atau layanan Anda.
- Kelola krisis dengan bijaksana dan responsif.
Memperoleh brand equity membutuhkan waktu dan konsistensi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan beradaptasi dengan perubahan di pasar, Anda dapat membangun dan memelihara nilai merek yang kuat
Kelebihan Mempertahankan Brand Equity:
- Loyalitas Pelanggan: Mempertahankan brand equity dapat membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi. Pelanggan cenderung memilih merek yang mereka kenal dan percayai.
- Harga Premium: Merek dengan brand equity yang kuat dapat menetapkan harga premium untuk produk atau layanannya, karena konsumen percaya pada kualitas dan nilai tambah merek tersebut.
- Daya Tahan Terhadap Krisis: Merek yang memiliki brand equity yang solid dapat lebih tahan terhadap dampak krisis atau peristiwa buruk. Kesetiaan pelanggan yang tinggi dapat membantu merek pulih lebih cepat setelah situasi sulit.
- Diferensiasi dari Pesaing: Brand equity membantu merek untuk bersaing dengan pesaing dengan cara yang lebih efektif. Identitas merek yang kuat dapat memberikan keunggulan kompetitif.
- Efisiensi Pemasaran: Merek dengan brand equity yang kuat mungkin memerlukan upaya pemasaran yang lebih sedikit untuk meningkatkan kesadaran dan membujuk konsumen, karena kesan positif tentang merek sudah ada.
- Kepercayaan dan Reputasi: Brand equity yang baik membangun kepercayaan dan reputasi positif di kalangan konsumen. Ini dapat membantu merek untuk mengatasi tantangan dan memenangkan dukungan pelanggan.
- Peluang Ekspansi Produk: Merek yang dikenal baik memiliki peluang lebih besar untuk memperluas jajaran produk atau layanannya. Konsumen yang sudah memiliki kepercayaan terhadap merek lebih mungkin mencoba produk baru dari merek tersebut.
Kekurangan Mempertahankan Brand Equity:
- Risiko Kestagnan: Terlalu mempertahankan status quo dapat menyebabkan kestagnan. Merek mungkin perlu terus berinovasi untuk tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
- Perubahan Preferensi Pasar: Jika preferensi konsumen atau tren pasar berubah, merek yang terlalu teguh pada identitas lama mungkin kesulitan menyesuaikan diri.
- Biaya Pemeliharaan: Mempertahankan brand equity yang tinggi memerlukan investasi berkelanjutan dalam pemasaran, penelitian, dan inovasi. Ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan.
- Tantangan dalam Ekspansi Global: Merek yang telah membangun brand equity di satu pasar mungkin menghadapi tantangan saat mencoba memperluas ke pasar internasional, di mana norma budaya dan preferensi konsumen berbeda.
- Peningkatan Harapan Pelanggan: Konsumen yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap merek yang memiliki brand equity yang kuat dapat merasa kecewa jika merek tidak memenuhi harapan mereka.
- Tingkat Kompetisi yang Tinggi: Merek dengan brand equity yang tinggi mungkin menjadi sasaran utama pesaing, dan persaingan untuk mempertahankan perhatian pelanggan dapat meningkat.
- Keterbatasan dalam Diversifikasi: Merek yang sangat terkait dengan jenis produk atau layanan tertentu mungkin kesulitan untuk diversifikasi ke segmen pasar atau industri yang berbeda.
Mempertahankan brand equity adalah tantangan yang dinamis, dan perusahaan perlu seimbang antara konsistensi merek dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Evaluasi terus-menerus terhadap kesehatan merek dan perubahan di pasar dapat membantu meminimalkan kekurangan dan memanfaatkan kelebihan brand equity
Beberapa contoh buku dan artikel yang cukup terkenal:
- “Building Strong Brands”
- Penulis: David A. Aaker
- Tahun: Edisi pertama diterbitkan pada tahun 1996
- Penerbit: Free Press
- Keterangan: Buku ini ditulis oleh David A. Aaker, seorang pakar pemasaran terkemuka, dan membahas tentang strategi membangun merek yang kuat. Aaker membahas konsep brand equity dan memberikan panduan praktis untuk mengelola dan meningkatkannya.
- “Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name”
- Penulis: David A. Aaker
- Tahun: Diterbitkan pada tahun 1991
- Penerbit: Free Press
- Keterangan: Buku ini adalah salah satu karya penting dalam pengembangan konsep brand equity. Aaker memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengelola nilai merek, dengan penekanan pada strategi untuk menciptakan dan memelihara brand equity yang kuat.
- “Building Brand Identity: A Strategy for Success in a Hostile Marketplace”
- Penulis: Lynn Upshaw
- Tahun: Diterbitkan pada tahun 1995
- Penerbit: Wiley
- Keterangan: Lynn Upshaw membahas bagaimana membangun identitas merek yang kuat dan strategi untuk menghadapi tantangan dalam pasar yang kompetitif. Buku ini mencakup elemen-elemen seperti citra merek, kesetiaan pelanggan, dan pengelolaan merek dalam situasi krisis.
- “The Brand Gap: How to Bridge the Distance Between Business Strategy and Design”
- Penulis: Marty Neumeier
- Tahun: Diterbitkan pada tahun 2005
- Penerbit: New Riders
- Keterangan: Marty Neumeier membahas tentang pentingnya menghubungkan strategi bisnis dengan desain merek. Buku ini menyoroti peran desain dalam membangun brand equity dan cara mengatasi kesenjangan antara strategi bisnis dan desain merek.
- “What Is Brand Equity and How Do You Build It?” (Artikel)
- Penulis: Kevin Lane Keller
- Tahun: Diterbitkan pada tahun 1993
- Sumber: Harvard Business Review
- Keterangan: Artikel ini oleh Kevin Lane Keller membahas tentang esensi brand equity, termasuk elemen-elemen yang membentuknya dan bagaimana perusahaan dapat membangunnya. Artikel ini memberikan pandangan praktis dan mendalam tentang konsep brand equity
Beberapa Tulisan Ilmiah dari Penulis :
Purba, Y., Prayudi, A., & Syahriandi, S. (n.d.). Pengaruh Manajmen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2018 – 2021. Retrieved from https://journal.um-surabaya.ac.id/Mas/article/view/20180
Siregar, N. S. S., Prayudi, A., Sari, W. P., Rosalina, D., & Pratama, I. (n.d.). The role of social media literacy for micro small medium enterprises (MSMEs) and innovation in Developing Tourism Village in Indonesia. Retrieved from https://socialspacejournal.eu/menu-script/index.php/ssj/article/view/220
Prayudi, A., Zega, Y., & Nasution, I. (2023). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Indonesia Abadi Jaya. Jurnal Sains Dan Teknologi, 5(1), 37-43. Retrieved from https://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/sai
Komariyah, I., Prayudi, A., Edison, E., & Laelawati, K. (2023). THE RELATIONSHIP BETWEEN ORGANIZATIONAL CULTURE AND COMPETENCE WITH ORGANIZATIONAL COMMITMENT IN EMPLOYEES OF BUMD BINJAI, NORTH SUMATRA. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 16(2), 210-218. doi: 10.23969/jrbm.v16i2.7572
Sari, W., & Prayudi, A. (2023). Can Competitive Intensity Act a Bridge between Institutional Pressures and Corporate Financial Performance in Indonesia’s Footwear Industry? A Structural Equation Modelling Approach. Transnational Marketing Journal, 11(1), 199-212. Retrieved from http://transnationalmarket.com/menu-script/index.php/transnational/article/view/323
Pengaruh Kepemimpinan tranformasional, budaya organiasi, kopentensi karyawan terhadap loyalitas karyawan di Badan Usaha Milik Daerah – repo unpas. (2023). Retrieved 27 August 2023, from http://repository.unpas.ac.id/62662/
Pratiwi, H., PRAYUDI, A., SINAGA, K., MAHYUDANIL, M., & ADITI, B. (2022). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HERFINTA FARM AND PLANTATION. Journal Of Global Business And Management Review, 4(2), 72. doi: 10.37253/jgbmr.v4i2.7268
Ahmad Prayudi, & Imas Komariyah. (2023). THE IMPACT OF WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND CAREER DEVELOPMENT ON EMPLOYEE JOB SATISFACTION. Jurnal Visi Manajemen, 9(1), 100-112. doi: 10.56910/jvm.v9i1.268
Pratiwi, H., Mendrofa, S., Zega, Y., Prayudi, A., & Sulaiman, F. (2022). Budaya Organisasi Dan Stress Kerja: Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. Herfinta Farm And Plantation. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(2), 505-511. doi: 10.47065/ekuitas.v4i2.2592
Amelia, W., Prayudi, A., Khairunnisak, K., Pratama, I., & Febrizaldy, F. (2022). Edukasi Warga Desa Sembahe Baru Dalam Rangka Peningkatan Penghasilan Melalui Ekonomi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik. Pelita Masyarakat, 4(1), 92-100. doi: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7378
Sinaga, R., Sinaga, K., Prayudi, A., Pratiwi, H., & Sulaiman, F. (2022). Kepuasan Pelanggan sebagai Faktor Kualitas Pelayanan PT. Mada Graha Nagata dengan Multi Attribute Attitude Model. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(1), 198-202. doi: 10.47065/ekuitas.v4i1.2086
Chairunnisa, S., & Prayudi, A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang terhadap Harga Saham Pt. Bank Central Asia, Tbk di Indonesia. Economics, Business And Management Science Journal, 2(2), 108-116. doi: 10.34007/ebmsj.v2i2.293
Prayudi, A. (2022). ANALISIS PENGARUH PENGGAJIAN, FASILITAS KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA BINJAI. JURNAL MANAJEMEN, 8(1), 17-30. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/154
Gea, N., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 146-152. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.456
Ritonga, S., Effendi, I., & Prayudi, A. (2021). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Consumer Goods di BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2), 86-95. doi: 10.31289/jimbi.v2i1.383
Prayudi, A. (2021). KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PD. PEMBANGUNAN KOTA MEDAN. Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 4(2), 75-84. Retrieved from https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methonomix/article/view/1109
Latief, A., Ramadansyah, J., Wijoyo, H., Prayudi, A., & Putra, R. (2021). The Influence of Work Motivation and Organizational Culture to Employee Performance. Retrieved 27 August 2023, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3926924
Sinaga, I., Lubis, A., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.394
Br Lubis, H., Effendi, I., & Prayudi, A. (2020). PENGARUH TINGKAT MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2018. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(2). doi: 10.31289/jimbi.v1i2.396
Brahamana, N., & Prayudi, A. (2020). Analisis Profitabilitas Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Kredit Unam Berastagi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 131-140. Retrieved from https://mail.jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jimbi/article/view/376
Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. RIA BUSANA MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 4(2), 126-130. Retrieved from http://www.ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/33
Prayudi, A. (2017). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN. JURNAL MANAJEMEN, 3(2), 20-27. Retrieved from http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/10
Prayudi, A., & Ilhammi, N. (2015). ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 1(2). Retrieved from https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/view/1723