ATS (Applicant Tracking System) adalah perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk menyaring dan mengelola proses rekrutmen, terutama dalam menangani jumlah pelamar yang besar. ATS membantu perusahaan mengotomatisasi tugas seperti pengumpulan CV, penyaringan kandidat, dan melacak kemajuan dalam proses rekrutmen.
Cara ATS Menyaring CV Pelamar:
- Kata Kunci: ATS menggunakan kata kunci tertentu yang relevan dengan deskripsi pekerjaan untuk menyaring CV. Kata kunci ini bisa berupa keterampilan, pengalaman, atau sertifikasi yang spesifik. CV yang tidak mengandung kata kunci yang sesuai mungkin tidak akan lolos ke tahap berikutnya.
- Format dan Struktur: ATS sering kali lebih mudah memproses CV yang disusun dengan format sederhana dan jelas, seperti PDF atau Word yang tidak menggunakan banyak grafik atau tabel. CV dengan format yang rumit mungkin sulit dibaca oleh ATS, sehingga dapat mempengaruhi peluang pelamar.
- Poin-Poin Pengalaman dan Kualifikasi: ATS menganalisis bagian pengalaman kerja dan kualifikasi kandidat untuk mencocokkan mereka dengan persyaratan pekerjaan. Semakin cocok pengalaman dan keterampilan kandidat dengan persyaratan, semakin tinggi kemungkinan CV tersebut lolos.
- Ranking dan Skor: Beberapa ATS memberikan skor atau ranking terhadap CV berdasarkan kecocokan dengan deskripsi pekerjaan. CV yang mendapat skor tinggi biasanya lebih mungkin dipertimbangkan oleh perekrut untuk wawancara.
- Penggunaan Filter: Perekrut dapat menggunakan filter seperti lokasi, pendidikan, atau pengalaman kerja untuk mempersempit daftar kandidat. ATS akan menyaring pelamar yang tidak memenuhi kriteria tersebut secara otomatis.
Untuk meningkatkan peluang lolos melalui ATS, penting bagi pelamar untuk menyesuaikan CV mereka dengan deskripsi pekerjaan, menggunakan kata kunci yang relevan, dan memastikan format yang dipilih mudah dibaca oleh sistem.
Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai ATS (Applicant Tracking System) dan bagaimana cara menyaring CV pelamar pekerjaan, beserta beberapa contoh yang dapat membantu memperjelas:
1. Kata Kunci
ATS bekerja seperti mesin pencari. Ia memindai CV untuk mencari kata kunci spesifik yang relevan dengan posisi yang dilamar. Kata kunci ini biasanya diambil dari deskripsi pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Jika CV tidak memuat kata kunci ini, besar kemungkinan akan langsung disaring keluar.
Contoh: Jika perusahaan mencari seorang Digital Marketing Specialist, kata kunci yang mungkin digunakan dalam ATS bisa meliputi:
- “SEO” (Search Engine Optimization)
- “Google Analytics”
- “Social media management”
- “Content creation”
- “PPC advertising” (Pay-Per-Click)
Tips:
- Gunakan kata kunci yang ada dalam deskripsi pekerjaan pada CV kamu. Contoh, jika deskripsi pekerjaan mencantumkan “pengalaman SEO”, pastikan kamu menyebutkan pengalaman SEO tersebut dengan bahasa yang sama dalam CV.
2. Format dan Struktur CV
ATS umumnya memindai teks dalam format dasar seperti .docx atau .pdf yang tidak terlalu kompleks. Jika CV menggunakan tabel, kolom, gambar, atau grafik yang berlebihan, ada kemungkinan ATS tidak bisa membacanya dengan benar, yang akan menyebabkan informasi penting tidak terdeteksi.
Contoh Kesalahan Format:
- CV yang penuh dengan grafik, diagram, atau foto diri di bagian header bisa membuat ATS tidak bisa memproses teks di dalamnya.
- CV yang menggunakan dua kolom atau tabel untuk membagi informasi mungkin menyebabkan bagian-bagian CV tertinggal karena ATS hanya membaca secara linear.
Tips:
- Gunakan format sederhana: bullet points, heading yang jelas (seperti Pengalaman Kerja, Pendidikan, Keterampilan), dan hindari penggunaan tabel atau gambar.
- Simpan CV dalam format yang kompatibel dengan ATS seperti .docx atau PDF tanpa enkripsi.
3. Poin-Poin Pengalaman dan Kualifikasi
ATS memindai bagian pengalaman kerja dan pendidikan untuk mencocokkan kualifikasi pelamar dengan persyaratan posisi. Semakin banyak pengalaman yang sesuai dengan apa yang dicari perusahaan, semakin besar kemungkinan CV kamu lolos.
Contoh: Jika posisi yang dibutuhkan memerlukan pengalaman 3-5 tahun di bidang digital marketing, pastikan pengalaman yang kamu tuliskan jelas sesuai dan terukur. Misalnya:
- “Mengelola kampanye PPC di Google Ads selama 4 tahun dengan ROI rata-rata 20% per bulan.”
- “Meningkatkan trafik organik situs web melalui optimasi SEO sebesar 40% dalam waktu 6 bulan.”
Tips:
- Jangan hanya mencantumkan tanggung jawab. Sertakan hasil yang spesifik dari pekerjaan yang kamu lakukan. Hasil yang terukur lebih menarik bagi ATS dan perekrut.
4. Ranking dan Skor
Beberapa ATS memberikan skor otomatis untuk setiap CV berdasarkan tingkat kecocokan dengan pekerjaan yang dilamar. Semakin banyak kesamaan antara CV dan deskripsi pekerjaan, semakin tinggi skor yang didapat.
Contoh: Jika perusahaan membutuhkan seseorang yang menguasai bahasa pemrograman Python, ATS akan memeriksa apakah kata “Python” muncul dalam CV kamu. Jika ada banyak kecocokan seperti “Python”, “Django”, dan “Machine Learning”, ATS akan memberikan skor lebih tinggi dibandingkan CV yang tidak menyebutkannya.
Tips:
- Baca deskripsi pekerjaan dengan teliti, dan gunakan kata-kata kunci tersebut di bagian keterampilan, pengalaman, dan pendidikan kamu.
5. Penggunaan Filter
ATS memungkinkan perekrut untuk menyaring pelamar berdasarkan kriteria seperti pendidikan, pengalaman kerja, lokasi, dan sebagainya. CV yang tidak sesuai dengan filter ini seringkali tidak akan ditampilkan kepada perekrut.
Contoh: Jika perusahaan hanya mencari kandidat yang tinggal di Jakarta, ATS akan menyaring pelamar yang berasal dari luar Jakarta, kecuali jika mereka menyebutkan kesediaan untuk pindah atau bekerja remote.
Tips:
- Jika kamu melamar untuk posisi di kota lain, sebutkan bahwa kamu bersedia relokasi atau bekerja secara remote.